PEKANBARU - Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim (Tahura SSH) memiliki potensi wisata dengan ciri khas hutan alam, danau dan sungai serta flora dan fauna endemik yang ada di dalamnya.
Dalam kawasan ini juga terdapat pusat Latihan gajah (PLG) yang akan dikembangkan menjadi pusat wisata edukasi bagi generasi selanjutnya. Menyadari potensi Tahura SSH, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau akan mengembangkan kawasan blok pemanfaatan sebagai pusat wisata alam dan edukasi bagi masyarakat Riau.
Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar dalam sambutannya pada acara ekspos hasil kerjasama penyusunan DED Tahura SSH dan Kajian Konflik dan Kelembagaan, Rabu (11/10/23) di Ruang Sidang Senat Gedung Andi Hakim Nasoetion Rektorat IPB menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Riau akan mengembangkan potensi wisata alam dan edukasi di blok pemanfaatan Tahura SSH.
Pemprov Riau melalui kerjasama dengan Pertamina Hulu Rokan dan Institut Pertanian Bogor telah menuntaskan penyusunan DED Tahura SSH dan Kajian Konflik dan Kelembagaan.
“Kita akan kembangkan potensi wisata alam dan wisata edukasi Tahura SSH ini dengan sebaik mungkin. Tentu dalam merencanakan ini kita serahkan kepada ahlinya. Kerjasama telah kita lakukan antara Pemprov melalui DLHK, PHR dan IPB dan hari ini sudah tersusun DED-nya. Ini merupakan dokumen penting bagi pengembangan Tahura SSH ke depannya” ungkap Gubri.
Ekspos hasil kerjasama penyusunan DED yang disampaikan langsung oleh Wakil Dekan Fakultas Kehutanan IPB Dr Nandang Kosmaryandi di hadapan Gubernur Riau, Pertamina Hulu Rokan, Kepala Dinas LHK memperlihatkan rencana pengembangan objek wisata di Tahura diantaranya objek wisata danau, jogging track, jalan akses wisata, gedung pertemuan, tempat parkir, areal publik dan areal private serta berbagai objek lainnya.
Uniknya DED yang disusun oleh para ahli IPB ini tidak melupakan ciri khas arsitektur Riau, seluruh bangunan dirancang dengan nuansa Kemelayuan. Sehingga, para pengunjung yang nantinya akan datang betul-betul merasakan berada di Bumi Lancang Kuning Riau. Kondisi juga akan menjadi objek edukasi bagi generasi Riau mendatang agar mengetahui rancang bangun bernuansa melayu.
Sementara Kadis DLHK Riau Maamun Murod menyatakan bahwa penyusunan DED merupakan upaya dalam rangka untuk mengembangkan Tahura SSH ke arah yang lebih baik. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisata dan edu ekowisata. Sehingga tahura akan terjaga dengan baik dan lestari.
"Harapan kita tentu Tahura tak sekedar pelestarian ekosistem hayati. Tetapi ke depan bisa menjadi sarana edukasi berbasis ekowisata," ungkap Murod.
Turut hadir dalam acara tersebut seluruh Tim Ahli penyusunan DED Tahura SSH dan Kajian Konflik dan Kelembagaan, Kepala Dinas LHK Provinsi Riau, Pihak Pertamina Hulu Rokan salaku mitra pendukung, Kepala Biro Kesra, Kepala UPT KPHP Minas Tahura dan jajarannya.
(Mediacenter Riau/sa)