SIAK - Buku 'Kisah Permaisuri Kerajaan Siak Tengku Maharatu' yang ditulis oleh Datuk O.K Nizami Jamil resmi diluncurkan pada hari Minggu (15/10/2023) di Gedung Tengku Mahratu, Kabupaten Siak. Buku yang diluncurkan tersebut berisi tentang sejarah perjuangan seorang permaisuri Kerajaan Siak, Tengku Maharatu.
Wakil Gubernur Provinsi Riau (Wagubri) Brigjen TNI (Purn) H. Edy Natar Nasution, menyampaikan apresiasinya secara pribadi maupun atas nama Pemerintah Provinsi Riau. dikatakannya peluncuran buku ini sangat membanggakan.
"Saat ini, menurut saya tidak banyak referensi hidup yang kita miliki. Perlu didokumentasikan karena akan sulit didapatkan nantinya," ujarnya Minggu (15/10/2023).
Wagubri melanjutkan, hal itu menyadarkan bahwa membaca sangat diperlukan. Bukan hanya untuk mendapatkan pengetahuan, namun juga melestarikan sejarah yang ada.
"Dari dulu, orang tua dan guru kita selalu menganjurkan untuk banyak membaca. Dari situlah kita banyak mendapatkan pengetahuan," lanjutnya.
Wagubri Edy mengapresiasi sosok penulis yang masih punya daya ingat yang kuat, mengingat umur penulis yang sudah 87 tahun itu. Dikatakannya, orang yang mempunyai daya ingat seperti itu berarti orang yang mempunyai hati yang bersih.
Datuk O.K Nizami Jamil, sang penulis menjelaskan sedikit isi bukunya saat memberikan sambutan di acara peluncuran buku tersebut. Bukunya tersebut berisi perjuangan Tengku Maharatu dalam mendampingi Sultan Syarif Qasim II sebagai permaisuri dalam mempertahankan kemerdekaan.
"Bendera yang dinaikkan di halaman istana saat Indonesia merdeka, benderanya dijahit oleh Tengku Maharatu. Bendera tersebut dari bendera Belanda yang dikoyak, disobek, dan dibuang warna birunya," terangnya.
Bendera tersebut saat ini disimpan sebagai benda peninggalan sejarah di Istana Asserayah Hasyimiah yang dulunya merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Siak Sri Indrapura.
Acara peluncuran buku tersebut diakhiri dengan penandatanganan cover buku secara simbolis oleh Wagubri, Penulis, Bupati Siak, Wakil Bupati Siak, Dewan Pengurus Harian Lembaga Adat Melayu Provinsi Riau, dan tamu undangan lainnya.
(Mediacenter Riau/mrs)