PELALAWAN - Praktisi AI sekaligus Vice Rector for Research & Development Digital Advancement Osaka Japan & UICI, Indonesia, Prof Dr Eng Jaswar sampaikan harapannya, bahwa ia ingin melihat pimpinan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) berasal dari putra daerah.
"Saya mau RAPP itu nanti General Manager (GM), Manajer nya orang Riau," sebut Jaswar, saat menyampaikan sosialisasi pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI) pada pembelajaran di SMAN 1 Pangkalan Kerinci, Senin (30/10/2023).
Anak jati Riau ini mengaku tertantang lantaran melihat fakta, bahwa ada perusahaan yang berdiri di tanah Riau, namun diisi oleh orang-orang yang berasal dari luar Indonesia.
"Hati saya miris melihat ini, saya mempertanyakan mana ini orang-orang Riau. Terlebih saat saya sedang sarapan di Hotel milik RAPP, saya hanya melihat di sekeliling saya orang-orang yang berasal dari luar negeri," jelasnya.
Maka, ia berpesan kepada para guru agar lebih menantang mental siswanya. Karena dengan hal itu, dapat membentuk jiwa-jiwa kepemimpinan dari para pelajar. Jaswar mengaku, karena mendapati tantangan dari profesornya dulu, kalau ia menjadi pribadi yang selalu berfikir untuk ke depan dan memiliki tujuan besar.
"Di saat saya ditanya saja oleh profesor saya apa yang akan saya lakukan ke depannya, saya merasa tertantang, saya menjawab bahwa saya akan menjadi seorang pemimpin. Dan saat saya menemukan sebuah peluang dari sebuah proyek maka saya tunjukkan bahwa saya bisa menyelesaikannya," ucapnya dengan suara menggebu.
Kemudian, Jaswar mengarahkan kepada pihak sekolah untuk melakukan komunikasi kepada pihak perusahaan untuk bertanya apa kelemahan proram sekolah selama ini. Sehingga catatan tersebut dapat dijadikan bekal untuk membentuk siswa-siswi yang siap terhadap tantangan.
"Kembali saya sampaikan, kenapa saya merasa tertantang, karena begitu saya di luar negeri, saya sangat dihargai. Namun, saat saya kembali ke Indonesia semua orang luar yang menguasai," ujarnya.
"Kita harus membuka diri jika ingin maju. Mungkin kita gagal tahun ini, tapi tahun selanjutnya kita coba lagi, dan beberapa tahun lagi saya yakin pasti berhasil. Tapi, jika kita hindari mereka pasti kita hanya akan menjadi penonton," imbuhnya.
Jaswar Koto ingin pesan yang disampaikannya ini menjadi pelecut untuk membakar semangat para guru dan siswa ke depannya. Sehingga perusahaan-perusahaan besar yang ada dapat dikuasai oleh putra dan putri daerah.
"Saya sangat berharap adik-adik dapat menjadi kunci di perusahaan itu, kalian harus tahan banting. Dalam proses ini saya sudah banyak mendapatkan cercaan, hinaan bahwa saya ini putra Riau, putra Indonesia terutama, namun cercaan itu bukan menjadi penghalang untuk saya, malah memotivasi saya untuk maju. Maka saya ingin RAPP itu dikuasai oleh orang Riau, cukuplah sudah kita menjadi penonton di negeri kita sendiri," katanya.
"Oleh karena itu, penerapan AI yang kita simulasikan mari sama-sama kita optimalkan, saya ingin 5 tahun yang akan datang adik-adik sudah bisa mentorehkan nama adik-adik sebagai GM di RAPP," tandasnya. (MC Riau/Alw)
(Mediacenter Riau/Alw)