PELALAWAN - SMAN 1 Pangkalan Kerinci memiliki program unggulan yakni kelas khusus hafidz. Saat ini terdapat 40 murid dalam kelas tersebut. Seluruhnya adalah murid kelas 10 yang mendaftar melalui seleksi pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) jalur tahfidz.
Mutia Zahra adalah satu di antara 40 murid yang sudah mantap menghafal 30 juz Alquran. Terlebih lagi ia juga dapat berkomunikasi dengan bahasa Jepang.
Hal tersebut terungkap saat acara sosialisasi pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI) pada pembelajaran SMAN 1 Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau, Senin (30/10/2023). Kegiatan ini dihadiri Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar dan Vice Rector for Research & Development Digital Advancement Osaka Japan & UICI, Indonesia, Prof Dr Eng Jaswar.
Mengetahui fakta tersebut, Gubri Syamsuar langsung mengarahkan murid itu untuk berbicara dengan Prof Dr Eng Jaswar menggunakan bahasa Jepang.
Sontak saja, apa yang baru saja disaksikannya ini memicu rasa kagum Gubri Syamsuar dan Prof Dr Eng Jaswar, serta tamu undangan lainnya yang hadir di lokasi itu.
Mutia Zahra mengaku, kelihaiannya dalam berbahasa Jepang itu dikarenakan keinginannya untuk dapat melanjutkan pendidikan ke Negeri Sakura. Ia bercita-cita dapat mengenyam pendidikan kedokteran di sana.
"Itu karena saya ingin kuliah di Jepang, jadi semangat untuk mempelajari bahasa Jepang," ujarnya.
Dengan kerja keras tersebut, Gubri sangat berharap Mutia Zahra dapat mencapai cita-citanya dikemudian hari. Orang nomor satu di Provinsi Riau itu, merasa senang dan bangga ada anak Riau yang hafal 30 juz Alquran dan pandai berbahasa Jepang.
"Sesuai dengan kemampuannya yang sudah menghafal 30 juz Alquran, dan sudah di tes oleh prof penggunaan bahasa Jepangnya, jadi keinginan belajar ke Jepang ini inshaallah nak dapat tercapai," sebut Syamsuar. (MC Riau/Alw).
(Mediacenter Riau/Alw)