Jumat, 7 Jumadil Awwal 1446 H | 08 November 2024
Peraturan Menteri PANRB Nomor 16 Tahun 2023 tentang Jabatan Fungsional Penerjemah.

Pekanbaru - Sekretariat Kabinet (Setkab) selaku instansi pembina jabatan fungsional penerjemah (JFP) menggelar bimbingan teknis untuk menyosialisasikan sejumlah aturan terbaru mengenai jabatan fungsional penerjemah (JFP)

Aturan pertama adalah Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Nomor 16 Tahun 2023 tentang Jabatan Fungsional Penerjemah.

“Kami sampaikan kabar baik bahwa telah ditetapkan Peraturan Menteri PANRB Nomor 16 Tahun 2023 tentang Jabatan Fungsional Penerjemah. Peraturan ini telah mengacu pada peraturan-peraturan mengenai pembinaan jabatan fungsional yang terbaru,” ujar Deputi Bidang Administrasi, Setkab, Farid Utomo dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kepala Pusat Pembinaan Penerjemah (Pusbinter) Sri Wahyu Utama, Senin (30/10/2023).

Aturan ini memuat tentang pola pengembangan karier dan peningkatan profesionalisme jabatan fungsional penerjemah. Menurut Farid, pada aturan ini terdapat sejumlah penyempurnaan terkait pembinaan JFP, termasuk ketentuan mengenai penerjemah pemerintah yang bekerja di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

“Kami sangat mengapresiasi dan menyambut baik pola pengaturan sistem konversi terbaru yang kami nilai menyempurnakan sistem konversi sebelumnya. Terkait pendidikan lanjut, penilaian kinerja dan angka kredit, bahkan tentang penerjemah di daerah 3T telah diatur dengan lebih rinci dan lebih baik,” ujarnya.

Aturan ini, lanjut Farid, juga sudah sejalan dengan peraturan terbaru mengenai jabatan fungsional.

“Sebelumnya, Peraturan Menteri PANRB Nomor 1 Tahun 2023  tentang Jabatan Fungsional dan Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 3 Tahun 2023 tentang Angka Kredit, Kenaikan Pangkat dan Jenjang Jabatan Fungsional telah ditetapkan untuk menerapkan pola baru pembinaan jabatan fungsional,” ucapnya.

Selain itu, lanjut Farid, telah ditetapkan juga Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja birokrasi di tanah air.

“Perubahan berbagai peraturan tersebut tentu dilakukan untuk menuju pada reformasi birokrasi yang lebih efektif, yang mendorong kinerja ASN untuk lebih berdampak nyata bagi rakyat, bangsa dan negara,” tandasnya.

Bimtek yang akan berlangsung selama tiga hari ini, menghadirkan narasumber, yaitu Direktur Jabatan Aparatur Sipil Negara, Badan Kepegawaian Negara (BKN) Sri Gantini; Susani Muhammad Hatta, Penerjemah Ahli Muda pada Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristekdikti); FX Dono Sunardi, Akademisi/Pakar Penerjemahan Sastra Universitas Ma Chung; Yanos Okterano, Penerjemah Ahli Madya pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Muhammad Ersan Pamungkas, Penerjemah Ahli Madya pada Sekretariat Kabinet; dan Psikolog Tara de Thouars. (MC Riau/Jep) 

(Mediacenter Riau/jep)

Info Lainnya

info riau sepekan 1

Info Riau

Berita & Info Lainnya

Podcast Dsikominfotik Riau

Gubernur Corner (29 Januari 2022)

Gubernur Corner (15 Januari 2022)

Gubernur Corner (8 Januari 2022)

Gubernur Corner 25 Desember 2021

Gubernur Corner ( 06 November 2021 )

Gubernur Corner ( 30 Oktober 2021)

Gubernur Corner

KONFERENSI PERS - INFORMASI DAN UPDATE PENANGANAN COVID-19 DI PROVINSI RIAU

Gubernur Corner ( 09 Oktober 2021 )

Roni Bowo Leksono Dilantik Jadi Kepala BRIDA Riau

Kamis, 07 November 2024 | 18:32:16 WIB

Atlet Berprestasi Riau, Bisa Kuliah Gratis di Unilak

Kamis, 07 November 2024 | 07:54:50 WIB