Pekanbaru - Sektor Pariwisata di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, semakin melaju pesat. Sejumlah destinasi wisata baru terus dibangun untuk memanjakan wisatawan yang melancong di daerah yang ditetapkan sebagai kota pusaka itu.
Belum lama ini, Pemerintah Kabupaten Siak telah diresmikan destinasi wisata Skywalk Tengku Buwang Asmara. Lokawisata ini, bahkan disebut tak kalah cantik dan canggih dari skywalk yang ada di Negeri Ginseng, Korea Selatan. Bedanya, di Korsel tidak ada dancing light atau lampu menari yang menghiasi skywalk tersebut.
Nama skywalk diambil dari nama Sultan Siak kedua, yakni Tengku Buwang Asmara. Lokasinya berdekatan dengan destinasi wisata peninggalan sejarah Sultan Siak, seperti Istana Siak, Mesjid Sultan Syahbudin, Tangsi Belanda, makam Sultan Siak, makam para penasehat Sultan.
Pembangunan skywalk sudah diuji Kemendikbudristek agar tidak menghilangkan makna sejarah di lokasinya. Bahkan, sebelum dibangun, Pemkab Siak mengundang pihak kementerian agar melakukan berbagai uji dan assesmen.
Skywalk dibangun pada tahun 2022 lalu dengan ornamen yang diimpor. Diresmikan pada bulan Februari 2023. Pembangunan Skywalk melaui proses tiga tahap konstruksi sepanjang 1.076 meter. Membentang mulai dari Rumah Datuk Pesisir (penasihat Sultan Siak) hingga ke destinasi wisata Tangsi Belanda (penjara zaman Belanda).
Sebagian kontruksi skywalk ini berupa kaca tempered 12 milimeter, sepanjang 50 meter dan bisa dipijak wisatawan yang melintas. Jarak antara kaca tempered dengan permukaan air pasang Sungai Siak sekitar 12 meter. Tentunya, keberadaan kaca itu menjadi daya tarik tersendiri di Skywalk Tengku Buwang Asmara.
Dancing light atau lampu menari di tengah-tengah skywalk menambah kecantikan skywalk jika dinikmati pada malam hari. Dancing light itu tentunya menjadi spot baru instagramable dengan background Istana Siak dan Turap Singapura di seberang skywalk.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Roni Rakhmat mengatakan, pariwisata di Kabupaten Siak sudah tersohor di mancanegara. Hal ini tak lepas dari komitmen dari pemerintah daerah setempat yang terus menggenjot sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di daerah itu.
"Kabupaten Siak terus membuktikan komitmen untuk memajukan sektor parekraf. Hal ini terbukti dengan tumbuhnya destinasi-dastinasi baru yang mampu memikat wisatawan. Destinasi ini juga diharapkan berdampak positif pada masyarakat setempat dan UMKM," kata Roni, Sabtu (11/11/2023).
Selain destinasi Skywalk Tengku Buwang Asmara, baru-baru ini Pemkab Siak juga telah meresmikan lift setinggi 73 meter di puncak Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah. Lift ini menambah daya tarik wisata di Siak.
Pengoperasian lift jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah bertepatan peringatan hari jadi Kabupaten Siak ke-24, pada Kamis (12/10/2023) lalu. Lift ini menjadi ikon pariwisata Kota Siak.
Wisatawan bisa melihat pemandangan lekukan Sungai Siak dan panorama Kota Siak. Pelancong dari Malaysia juga telah menikmati lift dengan ketinggian 73 meter tersebut.
Ruang menara lift memiliki luas 17,2 meter kali 5,8 meter atau 99,76 meter persegi. Bahkan, untuk bisa sampai puncak menara hanya membutuhkan waktu sekitar 1,22 menit saja. Sedangkan luas kabin lift yakni 2,46 meter kali 1,03 meter atau 2,53 meter persegi. Bisa mengangkut enam orang sekali jalan menuju puncak menara. (MC Riau)
(Mediacenter Riau/MC Riau)