PEKANBARU - Plt Gubernur Riau, Brigjen TNI (purn) Edy Natar Nasution melanjutkan kegiatan dakwahnya melalui Gerakan Shalat Subuh Berjemaah (GSSB) Provinsi Riau. Kegiatan dilaksanakan di Masjid Paripurna Baitul Muktamar Rumbai, Pekanbaru pada Sabtu (18/11/2023).
GSBB telah diselenggarakan sebanyak 160 kali di sejumlah kabupaten/kota di daerah yang dijuluki Bumi Lancang Kuning itu. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau terus berupaya untuk membawa dan mengajak masyarakat menuju ke arah perubahan yang lebih baik melalui syiar agama tersebut.
Mengawali tausiyahnya, Plt Gubri mengingatkan para jemaah untuk memanfaatkan nikmat hidup yang diberikan Allah SWT. Ia sampaikan, alangkah meruginya manusia jika tidak menggunakan nikmat tersebut untuk beribadah kepada sang pencipta.
"Sering saya sampaikan seperti ini berulang-ulang, kenapa? Karena hidup ini diminta untuk saling mengingatkan, saling menasehati," ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan, rahmat memiliki makna kasih sayang Allah, makna lainnya adalah pemberian Allah. Rahmat dari Allah, sebutnya, tidak serta merta menjadi nikmat, hal itu tergantung bagaimana para manusia memanfaatkan rahmat tersebut.
"Untuk merubah rahmat itu menjadi nikmat, Allah kembalikan kepada kita masing-masing. Itu yang Allah katakan dalam Surah Ar-Rad ayat 11, bahwa Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, kecuali dia sendiri yang berubah," jelasnya.
"Kita yang ada di mesjid pada subuh ini mendapatkan rahmat Allah, mereka yang sedang tidur juga mendapatkan rahmat Allah, tetapi pertanyaannya apakah masing-masing orang ini memanfaatkan rahmat itu dengan baik atau tidak? Alhamdulillah kita memanfaatkan rahmat ini dengan baik, ada orang mencoba tetap melanjutkan tidurnya sehingga rahmat itu menjadi sia-sia," imbuhnya.
Kemudian, Edy Nasution jelaskan, GSSB telah terlaksana sebanyak 160 kali. Tujuannya adalah mengajak umat kepada jalan ketakwaan sebagai upaya mempersiapkan bekal dihadapan Allah kelak.
"Kita ini akan berhadapan dengan pengadilan Allah, dan itu pasti. Hidup kita di dunia hanya sementara, dalam kesementaraan hidup ini penantiannya adalah kematian. Maka, jika kita tidak mempersiapkan diri ini, pasti akan menjadi orang yang menyesal," tandasnya. (MC Riau/Alw)
(Mediacenter Riau/Alw)