PEKANBARU - Riau merupakan Provinsi dengan kekayaan dan potensi sumber daya alam yang sangat berlimpah, sehingga menempatkan Riau sebagai bagian penting dalam perekonomian dan pembangunan Nasional.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada Triwulan III tahun 2023, Provinsi Riau berkontribusi sebesar 4,95 persen, terhadap perekonomian Nasional dan Provinsi dengan PDRB terbesar ke-6 di Indonesia atau posisi ke-2 untuk daerah di luar Pulau Jawa.
Demikian disampaikan, Kepala Dinas Perkebunan Kadis Perkebunan Provinsi Riau, Zulfadli di acara Focus Group Discussion Apkasindo di Hotel Prime Park Pekanbaru, Rabu (22/11/2023) sore.
FGD atau diskusi terpumpun itu, mengusung tema "Optimalisasi dan Kerja Sama Multi Pihak dalam Penyaluran Bibit Kelapa Sawit Unggul Bersertifikat dalam Mendukung PSR".
"Hal ini tidak terlepas dengan berkembangnya industri sektor perkebunan, khususnya kelapa sawit yang telah berhasil menjadi sektor yang sangat potensial dalam menopang perekonomian dan pembangunan daerah maupun nasional," sebut Zulfadli.
Menurut data BPS terkait struktur PDRB Riau, kata Zulfadli, pada triwulan III tahun 2023 sektor kehutanan, pertanian dan perikanan memberikan kontribusi PDRB terbesar yaitu sebesar 26,6 persen seiring dengan meningkatnya produksi Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit.
Kemudian, dilanjutkan dengan sektor industri pengolahan, sebesar 26,45 persen, disusul sektor Pertambangan dan Penggalian sebesar 20,68 persen.
"Melihat fakta dan data di atas, tentunya kita semua sepakat industri kelapa sawit ini telah banyak memberikan manfaat terhadap pembangunan perekonomian Nasional dan juga Provinsi Riau," katanya.
Terkhir Zulfadli berharap kepada seluruh peserta FGD saya harap dapat mengikuti kegiatan FGD ini dengan sebaik baiknya dan dapat memberikan manfaat bagi dirinya dan lingkungannya. (MC Riau/NB).
(Mediacenter Riau/nb)