PEKANBARU - Di Provinsi Riau ada 134 desa wisata. Lokasinya tersebar di 12 kabupaten dan kota. Hadirnya lokawisata di desa-desa ini menjadi potensi kantung-kantung perekonomian daerah.
Desa wisata adalah desa yang dijadikan tempat wisata dengan daya tarik wisata yang dimilikinya. Atraksi, akomodasi, dan fasilitas pendukung pariwisata di desa wisata disajikan dalam suatu susunan kehidupan masyarakat. Menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku.
Segala potensi wisata yang ada di desa harus bisa dioptimalkan. Bisa dijadikan suatu objek wisata, sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat, dalam mengelola desa wisata.
Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Riau, Dr Ir Eni Sumiarsih, MSc mengatakan, bahwa selain pentingnya dukungan infrastuktur yang memadai, kualitas sumber daya manusia (SDM) di desa wisata harus ditingkatkan. Hal ini untuk mendorong pergerakan ekonomi masyarakat agar lebih baik.
“Kalau kita ingin agar desa wisata itu menjadi berkualitas dan bisa dijadikan penggerak ekonomi masyarakat, maka penting untuk membentuk SDM-nya,” kata Dr Eni di Pekanbaru, membuka perbincangan, Minggu (03/12).
Di desa wisata, kata Dr Eni, pelancong masih melihat jumlah sdm pariwisata yang masih sedikit. Oleh karna itu, kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dan penggerak wisata, harus mampu menciptakan inovasi yang bisa menjadi daya tarik wisatawan.
"Perlu diciptakan inovasi oleh teman-teman penggerak desa wisata agar membuat paket wisata, seperti refrensi tempat liburan. Kemudian, adanya produk unik UMKM, eduwisata, dan voluntourism (Volunteer Tourism). Diharapkan, penggerak desa wisata itu bisa terus mengembangkan potensi di kawasannya,” jelasnya.
Sementara, Master Asesor Pariwisata, Osvian Putra, menambahkan, desa wisata bisa berkembang jika didukung oleh ekosistim pariwisata. Misalnya bersinergi dengan biro perjalanan yang ada di Riau.
"Biro perjalanan di Riau jumlahnya tidak kurang dari 300 perusahaan, dapat ikut mendukung dan mempromosikan. Kemudian, bisa menjadikan desa wisata yang ada di Riau sebagai destinasi produk yang mereka jual. Saya yakin desa wisata ini akan maju dan berkembang,” ujarnya.
Selain itu, kata Osvian, pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan, bisa juga memberikan dukungan melalui kebijakan. Dengan melibatkan sekolah-sekolah mulai dari tingkat SD hingga tingkat SMA/SMK untuk mengunjungi destinasi desa wisata di Riau.
“Demikian pula misalnya dengan adanya dukungan kebijakan pemerintah daerah. Misalnya Dinas Pendidikan, mengarahkan kunjungan study tour atau kunjungan lapangan atau study tiru siswanya ke desa-desa wisata. Ini pasti akan membantu desa wisata untuk maju," ucap Osvian. (MC Riau/BIB)
(Mediacenter Riau/bib)