Rabu, 25 Syawwal 1446 H | 23 April 2025
Tingkatkan Kesejahteraan Petani, Ini yang Dilakukan Pemprov Riau
Ilustrasi

PEKANBARU - Dalam rangka peningkatan kesejahteraan petani, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau senantiasa memperhatikan dan memberikan jaminan bagi masyarakat pekebun terhadap mutu fisik, fisiologis dan genetis tanaman perkebunan. 

"Pada tahun 2022, kami telah melakukan sertifikasi terhadap 2.074.196 bibit Kelapa Sawit, 140.550 bibit kelapa salam, 1.044.750 bibit kopi, serta 36.200 bibit sagu," ungkap Asisten II Setdaprov Riau M Job Kurniawan, Senin (4/12).

Ia juga mengungkapkan, pembangunan pertanian difokuskan pada peningkatan produksi yang berkelanjutan dengan peningkatan mutu dan daya saing. Kemudian, dikembangkan melalui penerapan standar instrumen pertanian pada proses dan produk hasil pertanian.

Pemprov Riau juga telah melakukan pepeningkatan kualitas SDM pertanian. Kegiatannya dilakukan melalui regenerasi petani dan petani milenial serta penerapan inovasi teknologi pertanian.

"Bantuan sarana dan prasarana pertanian berupa bantuan alat pra panen dan pasca panen sebanyak 1.068 Unit. Lalu, pembangunan dan perbaikan irigasi dengan lahan mencapai 18.430 hektare, berupa rehab jaringan irigasi tersier 61 unit, irigasi perpompaan 18 unit, embung 22 unit. Kemudian, melakukan optimalisasi lahan 8.328 ha, sumur artesis 5 unit dan Jalan Usaha Tani sepanjang 0,6 km," ungkapnya.

"Untuk peningkatan IP padi, diberikan bantuan benih, pupuk, pengembangan penangkaran padi. Kini kita telah memiliki 6 varietas padi gogo lokal yang telah terdaftar dan Provinsi telah mandiri benih tanpa harus mendatangkan dari Provinsi lain," tambah M Job Kurniawan.

M Job berujar, bahwa peningkatan produktivitas komoditi utama padi di Riau, sebesar 12,4 persen dari tahun 2019 atau mencapai 4,18 ton/ha GKG pada tahun 2022. Jumlah ini berdampak indeks ketahanan pangan tahun 2022 sebesar 67,59 persen meningkat dari tahun 2021 sebesar 66,84 persen.

"Berkat upaya kita tersebut, capaian NTP Riau pada Oktober 2023 mencapai 152,50 atau naik sebesar 0,82 persen dibanding NTP September 2023 sebesar 151,26. Sementara, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022, NTP Provinsi Riau mengalami kenaikan sebesar 6,00 persen," sebutnya.

Dijelaskan dia, bahwa kenaikan NTP ini disebabkan oleh naiknya indeks harga yang diterima petani sebesar 0,78 persen dan penurunan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,03 persen. Sementara itu, NTP pada Bulan Oktober 2023 yang paling tinggi terjadi pada sub sektor perkebunan rakyat sebesar 174,92 persen disusul oleh sub sektor perikanan sebesar 103,87 persen, kemudian sub sektor 102,02 persen.  

"Hal ini memberikan dampak kepada penurunan tingkat kemiskinan, di mana persentase penduduk miskin Riau pada Maret 2023 sebesar 6,68 persen, menurun 0,16 persen poin terhadap September 2022 dan menurun 0,10 persen poin terhadap Maret 2022," jelasnya. 

Menurutnya, persentase penduduk miskin Riau pada Maret 2023 jauh lebih baik dibandingkan nasional sebesar 9,36 persen. Penurunan kemiskinan ini telah mendekati target RPJMD 2019-2024, yaitu menurunkan kemiskinan hingga 6,28 persen di tahun 2024.

"Oleh karena itu, sebagai rangkaian dari kegiatan Sensus Pertanian 2023, diseminasi atau rilis hasil ST2023 merupakan tahapan yang penting kita tunggu. Kita jadikan hasil ST2023 ini sebagai bahan evaluasi program sekaligus bahan untuk perencanaan ke depan," tandasnya. (MC Riau/NB

(Mediacenter Riau/nb)

Info Lainnya

info riau sepekan 1

Info Riau

Berita & Info Lainnya

Podcast Dsikominfotik Riau

Gubernur Corner (29 Januari 2022)

Gubernur Corner (15 Januari 2022)

Gubernur Corner (8 Januari 2022)

Gubernur Corner 25 Desember 2021

Gubernur Corner ( 06 November 2021 )

Gubernur Corner ( 30 Oktober 2021)

Gubernur Corner

KONFERENSI PERS - INFORMASI DAN UPDATE PENANGANAN COVID-19 DI PROVINSI RIAU

Gubernur Corner ( 09 Oktober 2021 )

Cegah Karhutla, LAMR Keluarkan Warkah Petuah Amanah

Selasa, 22 April 2025 | 15:20:37 WIB