PEKANBARU - Curah hujan ekstrem yang melanda dihampir seluruh wilayah Riau menyebabkan beberapa Kabupten/Kota terdampak bencana banjir.
Sebagaimana diatur dalam Renkon Aman Nusa II Lancang Kuning - 2023. Nomor : R/Renkon/2/1/OPS.2./2023 tentang menghadapi bencana. Polda Riau dan jajaran telah melakukan serangkaian upaya tindak lanjut.
“Seperti melaksanakan bantuan personel dan peralatan kepada BPBD dan Basarda di lokasi terjadinya bencana dan perlibatan Polri secara aktif dalam upaya membantu penanganan bencana,” kata Karo OPS Polda Riau, Ronny Lumban Gaol di Mapolda Riau.
Total sebanyak 984 personel gabungan Polri, TNI, BPBD, dan Dinas Kesehatan dikerahkan ke 236 lokasi banjir dibawah wilayah hukum Polda Riau.
“Dengan sarana prasarana kendaraan dinas Polri 164 unit, TNI 28 unit, dan Pemerintah Daerah 36 unit,” jelasnya.
Dilaporkannya, saat ini pihaknya akan terus melakukan koordinasi secara berkala dengan Dinas Kabupaten/Kota terkait dan mitra lokal guna mengidentifikasi kebutuhan dan ketersediaan sumber daya yang ada dilapangan.
“Seperti sumber daya manusia, peralatan, dan logistik pangan. Ini bertujuan untuk pelayanan yang berkualitas kepada warga yang terdampak bencana,” tutur Ronny.
Selain itu, pihaknya berencana untuk membuat inovasi alat monitoring. Dimana alat ini nantinya akan digunakan untuk memutakhirkan informasi terkait peringatan dini cuaca dan potensi ancaman bencana yang akan terjadi.
“Kita juga akan meningkatkan sosialisasi, edukasi dan mitigasi terkait upaya pencegahan banjir dan longsor dengan cara memanfaatkan media elektronik atau media sosial,” terangnya.
Ia mendorong pemerintah daerah untuk dapat menetapkan status darurat bencana dan membentuk pos siaga penaganan darurat bencana. Dengan mengaktivasi rencana kontijensi menjadi rencana operasi.
“Ini bertujuan untuk penanganan yang efektif apabila terjadi bencana disuatu wilayah. Sehingga meminimalkan dampak lainnya,” tutup Ronny.
(Mediacenter Riau/wjh)