PEKANBARU - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Asep Riyadi mengatakan secara agregat, pertumbuhan ekonomi di wilayah Sumatera tahun 2023 tumbuh sebesar 4,69 persen.
"Perekonomian seluruh provinsi di Sumatera mengalami pertumbuhan, totalnya tumbuh 4,69 persen," kata Asep Riyadi, Senin (5/2/2024).
Provinsi Kepulauan Riau merupakan provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi sebesar 5,20 persen. Sedangkan Provinsi Riau mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 4,21 persen.
"Jika ditinjau berdasarkan kontribusi PDRB dari tiap provinsi di wilayah regional Sumatera, Sumatera Utara dan Riau memiliki kontribusi tertinggi yaitu masing-masing sebesar 23,25 persen dan 22,71 persen," jelasnya.
Sedangkan Provinsi Bengkulu merupakan provinsi dengan kontribusi terendah terhadap perekonomian Sumatera yaitu sebesar 2,14 persen.
Untuk diketahui, ekonomi Riau tahun 2023 tumbuh sebesar 4,21 persen. Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha. "Alhamdulillah, Ekonomi Riau tahun 2023 masih dapat tumbuh sebesar 4,21 persen. Namun, lebih lambat dibanding capaian tahun 2022 yang mengalami pertumbuhan sebesar 4,55 persen," kata Asep Riyadi.
Ia menjelaskan bahwa dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Konstruksi sebesar 9,17 persen.Sementara, dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 8,90 persen.
"Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Konstruksi sebesar 9,17 persen; diikuti Transportasi dan Pergudangan sebesar 8,31 persen; serta Informasi dan Komunikasi sebesar 7,67 persen," jelasnya.
Sementara itu, Industri Pengolahan yang memiliki peran dominan tumbuh 3,63 persen. Sedangkan Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan serta Pertambangan dan Penggalian masing-masing tumbuh sebesar 3,23 persen dan 2,52 persen.
Ia menambahkan bahwa perekonomian Riau tahun 2023 yang dihitung berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp1.026,47 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp551,83 triliun.
Adapun struktur PDRB Riau menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku tahun 2023 masih didominasi oleh Lapangan Usaha Industri Pengolahan sebesar 27,55 persen, diikuti oleh Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 26,30 persen. Lalu, Pertambangan dan Penggalian sebesar 19,78 persen, Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 10,26 persen, dan Konstruksi sebesar 9,69 persen.
"Peranan kelima lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Riau mencapai 93,57 persen," jelasnya. (MC Riau/ bts)
(Mediacenter Riau/bts)