Senin, 14 Rajab 1446 H | 13 Januari 2025
BI Beberkan Strategi dan Penguatan Program Pengendalian Inflasi di Riau
Ilustrasi

PEKANBARU - Bank Indonesia (BI) punya peranan penting dalam pengendalian tingkat inflasi di Riau. Sehingga, BI harus memiliki strategi dan penguatan program pengendalian inflasi.

Kepala KPW BI Provinsi Riau, Panji Achmad mengatakan bahwa penguatan program pengendalian inflasi di Riau akan terus dilakukan dengan mengacu pada Kerangka 4K, yaitu Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif.

Selain itu, strategi pengendalian inflasi pangan melalui program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan dan menjaga stabilisasi harga pangan sepanjang tahun 2024.

"Upaya menjaga inflasi dan mendukung pertumbuhan ekonomi tersebut menjadi kunci dalam mendorong perekonomian Riau yang lebih inklusif," kata Panji Achmad, Jumat (16/2/2024).

Upaya tersebut salah satunya dilakukan melalui penguatan strategi stabilisasi harga dan peningkatan nilai tambah manufaktur melalui hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA).

Termasuk juga, pemulihan ekonomi Riau pascapandemi COVID-19 yang berlangsung lebih cepat dengan tingkat pertumbuhan secara tahunan yang telah melampaui tren prapandemi. 

Ia menjelaskan, bahwa relatif cepatnya pemulihan ekonomi Riau dari dampak pandemi ditopang oleh kinerja sektor ekonomi utama, yaitu Industri Pengolahan, utamanya industri makanan dan minuman (mamin) yang tumbuh tinggi dan berdaya tahan selama pandemi, serta industri kertas melalui diversifikasi produk hilir yang berkelanjutan.

"Untuk itu, hilirisasi perlu terus diperkuat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif, serta menjaga stabilisasi harga," jelasnya.

Ke depan, dinamika pasar komoditas global diprakirakan belum pulih sepenuhnya. "Oleh sebab itu, perlu dipersiapkan strategi utama agar pertumbuhan ekonomi Riau mampu bertahan bahkan memiliki daya ungkit yang lebih baik," ungkapnya lagi. 

Strategi pertama adalah mengembangkan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru yang mempunyai angka pengganda nilai tambah tinggi. Strategi yang kedua adalah mengoptimalkan pengembangan hilirisasi pada komoditas andalan Provinsi Riau, salah satunya kelapa sawit.

Hal tersebut mengingat masih tingginya ketergantungan perekonomian Riau terhadap SDA berbasis kelapa sawit serta tingginya persentase masyarakat yang bekerja pada sektor tersebut (>30%).

"Selanjutnya, berbagai kendala dalam menghadapi penurunan produktivitas tanaman kelapa sawit perlu segera diatasi guna memastikan kecukupan pasokan bahan baku industri CPO dan olahannya," tukasnya. (MC Riau/bts)

(Mediacenter Riau/bts)

Info Lainnya

info riau sepekan 1

Info Riau

Berita & Info Lainnya

Podcast Dsikominfotik Riau

Gubernur Corner (29 Januari 2022)

Gubernur Corner (15 Januari 2022)

Gubernur Corner (8 Januari 2022)

Gubernur Corner 25 Desember 2021

Gubernur Corner ( 06 November 2021 )

Gubernur Corner ( 30 Oktober 2021)

Gubernur Corner

KONFERENSI PERS - INFORMASI DAN UPDATE PENANGANAN COVID-19 DI PROVINSI RIAU

Gubernur Corner ( 09 Oktober 2021 )

Riau Diguyur Hujan, Suhu Udara Turun Drastis

Senin, 13 Januari 2025 | 11:52:15 WIB

Razia Semalam, 36 Motor Balap Liar Terjaring

Ahad, 12 Januari 2025 | 17:01:44 WIB

Hujan Guyur Riau Sepanjang Hari, Waspada Potensi Banjir

Ahad, 12 Januari 2025 | 10:37:43 WIB

PSPS Jaga Tekad Tak Pernah Kalah di Kandang

Jumat, 10 Januari 2025 | 11:33:39 WIB

Kabar Gembira, Pekan Depan Beasiswa Pemprov Rau Cair

Kamis, 09 Januari 2025 | 19:58:00 WIB

Pj Gubri Hadiri Kenal Pamit Wakapolda Riau

Kamis, 09 Januari 2025 | 12:20:59 WIB