PEKANBARU - Kedekatan Mantan Gubernur Riau (Gubri) Brigjen TNI (Purn) Haji Edy Natar Nasution dengan petugas yang melekat dalam jabatan wakil gubernur maupun Gubri tak perlu diragukan lagi. Semasa Edy menjabat, ia sangat dekat dengan personelnya, bahkan sudah dianggap seperti anak sendiri.
Adapun petugas yang selalu melekat dengan Edy Nasution, di antaranya yaitu pengawal pribadi (Walpri) dari Satpol PP, ajudan, pramusaji kediaman, protokol, tim komunikasi, dan beberapa personel lainnya.
Agar komunikasi tetap terjalin, pada Jumat (23/2), Edy Nasution menggelar silaturahmi dengan mantan personel tersebut. Acara digelar di Taman Gembira Durilengkeng, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru.
Satu di antara perwakilan petugas bernama Andre Zaki, menyampaikan rasa haru bercampur bangga, lantaran selama dia bertugas, Edy Natar telah menganggap Andre sebagai anaknya.
"Kami menyampaikan terima kasih, jika selama ini telah menganggap seluruh petugas sebagai anak. Kami sangat bersyukur. Mudah-mudah ini terus selamanya dan tetap jadi hubungan saudara, juga dianggap seperti anak selamanya,” ujar Andre yang bertugas sebagai staf komunikasi Edy Nasution.
Andre juga mengucapkan terima kasih kepada mantan Gubri Edy Natar Nasution yang selama ini selalu memberikan tunjuk ajar dalam menjalankan tugas. Andre menyampaikan permohonan maaf jika ada kekurangan selama menjalani tugas.
“Kami juga mohon maaf atas kekurangan selama ini dan mendoakan Bapak Edy Nasution selalu sehat dan sukses ke depan,” ucapnya.
Sementara, Edy Nasution mengatakan, personel yang diundang di acara silaturahmi itu, merupakan tim yang telah melekat dengan dia selama lima tahun. Telah bertugas mulai dari Edy Nasution menjabat wakil gubernur hingga gubernur.
“Saya juga tidak bisa berbuat apa-apa menjalankan tugas, jika bukan karena kalian semua. Maka itu, saya terima kasih yang sebesar-besarnya,” kata Edy Nasution.
Mantan Danrem 031 Wirabima ini, juga menyampaikan maaf, jika selama ia menjabat, ada sikap dan sifat yang tidak berkenan dan menyinggung para personel dalam bertugas.
Namun diungkapkan Edy Nasution, jika apa yang telah terucap selama ini, tidak lebih dari bentuk teguran supaya bisa jadi lebih baik. Artinya tidak ada maksud apa-apa lagi sampai membenci.
“Percayalah semua itu tidak ada yang dari hati apa lagi sampai membenci. Saya tidak pernah membenci orang. Maka itu, saya katakan siapa yang tau watak dan sifat saya mereka akan memahami dan paham siapa saya,” jelasnya.
Ia mengakui, jika untuk watak dan sikap tegas merupakan hal yang tidak bisa ia rubah. Karena semua itu sudah menjadi didikan waktu di TNI, sehingga sampai saat ini jadi tabiat dan kebiasaan.
“Jika ada yang meminta saya untuk merubah, saya tidak bisa. Tegas dan disiplin itu sudah menjadi kebiasaan saya. Sehingga bagaimanapun tidak bisa dirubah,” katanya lagi.
Lebih lanjut, kata Edy Nasution, untuk seluruh personel yang bertugas dan melekat ini ia menganggap sama seperti anak-anaknya sendiri. Sehingga, ketika ia menegur tidak pernah dengan dasar dari hati dan benci, tapi untuk mendidik.
“Ini tidak hanya sama kalian, sama anak kandung saya pun saya perlakukan seperti ini [teguran]. Maka, jangan sampai salah pengertian," ucapnya.
"Sekali lagi saya berharap, meski tidak menjabat lagi yang terpenting itu agar tidak ada dosa di antara kita semua. Karena yang namanya kita manusia tidak luput dari kesalahan. Saya berharap kegiatan silaturahmi ini terus terjalin dengan baik,” tuturnya.
(Mc Riau/PR)