PEKANBARU - Masyarakat dituntut untuk mendukung pemimpin yang telah ditunjuk. Hal itu sesuai dengan ungkapan dalam masyarakat adat Melayu yang mengatakan bahwa "betul hati kepada raja, tanda jadi setiap kerja". 

Demikian disampaikan Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAM Riau, Datuk Seri Taufik Ikram Jamil saat ramah tamah bersama Pj Gubernur Riau SF Hariyanto di Gedung Daerah Balai Serindit, Jumat (1/3/2024). 

"Artinya masyarakat memang dituntut untuk mendukung pemimpin yang telah ditunjuk. Sesuai dengan peringkat adat dalam adat Melayu Riau, adat yang diadatkan. Adat yang diadatkan itu menyebabkan masyarakat Melayu harus patuh kepada ketentuan yang sudah ada," kata Datuk Seri Taufik Ikram Jamil.

Disampaikannya bahwa dalam memilih pemimpin, baik itu Presiden, Dewan, Kepala Daerah, ataupun Penjabat (Pj) Gubernur Riau, orang Melayu mengistilahkan dengan bersanding bukan bertanding. Maka dari itu ia menilai, ditunjuknya SF Hariyanto sebagai Pj Gubernur Riau sudah sepatutnya diterima dan didukung kinerjanya oleh masyarakat, sebab SF Hariyanto lahir dan berkarir sejak awal di Bumi Lancang Kuning. 

"Tahniah dan semangat dalam mengemban amanah yang telah diberikan untuk meneruskan kepemimpinan yang telah lalu," ucapnya.

Ia juga menyampaikan tunjuk ajar Melayu yang berbunyi "Apa tanda seorang pemimpin, ia tahan hidup berlenjin, apa tanda seorang pemimpin, ia tidak main-main".

"Ditunjuknya bapak SF Hariyanto sebagai Pj Gubernur Riau kita yakin bahwa beliau akan mampu melanjutkan pekerjaan yang tidak singkat ini," ucapnya.

Di sisi lain, dalam Gurindam Duabelas disebutkan "betul hati kepada rakyat, tanda raja beroleh inayat" dan ungkapan Melayu "kalau raja bermufakat dengan menteri, bagaikan kebun berpagar duri".

"Kalau dalam ungkapan Melayu raja bermufakat dengan menteri, berarti bisa dikatakan Gubernur bermufakat dengan OPD. Insya Allah dengan kebersamaan semuanya akan bisa terlaksana dengan baik," pungkasnya.

(Mediacenter Riau/sam)