PEKANBARU - Permasalahan abrasi di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, menjadi atensi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar.
Menteri LHK ini juga mengatakan akan terus berupaya dan berjuang untuk mendukung daerah-daerah yang terkena abrasi di Indonesia.
"Saya memahami dengan baik masalah abrasi ini, apa lagi saya telah mengunjungi beberapa daerah yang rentan terhadap abrasi, termasuk Kabupaten Bengkalis. Kami akan membahas dan menyampaikan masalah abrasi ini kepada Presiden RI Jokowi," kata Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar di Mangrove Education Center Sungai Pakning Kecamatan Bukit Batu, Bengkalis, Riau, Kamis (7/3/2024).
Untuk diketahui, kedatangan Menteri LHK ke Bengkalis ini juga dalam rangka memperingati Hari Bakhti Ribawan ke-41, dengan agenda penanaman pohon serentak di seluruh Indonesia secara virtual. Yang mana, penanaman pohon ini diharapkan juga dapat membantu mencegah abrasi.
Peringatan HKR kali ini menunjukkan Kabupaten Bengkalis sebagai tuan rumah, tepatnya di Desa Pangkalan Jambi, Kecamatan Bukit Batu.
"Kami tentunya memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Bengkalis atas dukungannya serta penerimaan baik terhadap program penanaman pohon serentak di seluruh Indonesia, yang merupakan bagian dari perayaan Hari Bakhti Ribawan ke-41," ungkapnya.
Di tempat yang sama, Bupati Kasmarni diwakili Wakil Bupati Bengkalis Bagus Santoso menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Bengkalis, bersama masyarakat dan sejumlah dunia usaha di Indonesia, tentunya siap bersinergi dan mendukung program penanaman pohon yang telah dan terus digagas oleh Kementerian LHK.
Langkah ini diambil sebagai upaya nyata untuk mengatasi perubahan iklim, memulihkan kualitas lingkungan hidup, serta mempercepat rehabilitasi hutan dan lahan.
"Dapat kami sampaikan, sekitar 69,85% atau sekitar 603.747,97 hektar dari luas Kabupaten Bengkalis saat ini masih merupakan kawasan hutan," sebutnya.
Sementara itu, sekitar 30,15% atau sekitar 260.561,11 hektar lainnya merupakan area penggunaan lainnya. "Permasalahan besar lainnya terkait lingkungan di daerah kami adalah abrasi," ungkapnya.
Berikutnya, sebagian besar pantai Pulau Bengkalis dan pantai Pulau Rupat mengalami abrasi dengan tingkat yang bervariasi.
"Khususnya, pantai utara Bengkalis bagian barat mengalami abrasi paling parah, sementara bagian selatannya mengalami sedimentasi," ungkapnya.
Dalam kurun waktu 26 tahun terakhir, terjadi abrasi di Pulau Bengkalis dengan laju rata-rata sebesar 59 ha/tahun, dan laju sedimentasi sebesar 16,5 ha/tahun. "Ini tentunya perlu menjadi perhatian pusat," ucapnya. (mc riau / bts)
(Mediacenter Riau/bts)