Ahad, 11 Sya'ban 1446 H | 09 Februari 2025
Risiko Inflasi Masih Cukup Tinggi, Pemprov Riau Atur Strategi Jaga Stabilitas Harga Bahan Pokok
Dikatakan Plh Sekda Riau, Indra (kanan) di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau, Jumat (15/03/2024).

PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau telah meluncurkan serangkaian langkah bertujuan untuk menangani masalah inflasi yang tengah dihadapi saat ini. Inisiatif itu didasarkan pada analisis mendalam terhadap faktor-faktor yang menyebabkan inflasi dan berfokus pada solusi berkelanjutan untuk melindungi stabilitas ekonomi daerah.

Dikatakan Plh Sekda Riau, Indra, bahwa secara tahunan, inflasi Riau pada bulan Februari 2024 mencapai 1,76 hingga 2,86. Menurutnya, angka ini masih berada dalam kisaran angka penetapan inflasi berkisar 3 persen. Kendati demikian risiko inflasi Riau ke depan masih cukup tinggi. 

“Persoalan dasar bagi kebutuhan bahan pokok kita adanya saat memasuki ramadan kemarin, harga cabai saja semakin naik perkilonya. Ini tentu harus ada strategi kita untuk menurunkan harga,” kata Indra di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau, Jumat (15/03/2024).

Dijelaskan, tekanan inflasi Riau kembali meningkat pada Februari 2024 sebesar 2,86 persen (yoy), terutama didorong oleh inflasi komoditas cabai dan beras akibat faktor cuaca yang mengganggu distribusi pangan. Selain itu, juga dihadapi tantangan untuk menjamin kecukupan pasokan dan stabilisasi harga saat menyambut Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan Idulfitri, seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat.

“Hal ini tentu perlu menjadi perhatian kita bersama untuk menjaga inflasi Riau agar tetap terkendali dalam target kisarannya,” jelasnya.

Diterangkan, rencana aksi konkret yang mencakup langkah-langkah jangka pendek dan jangka panjang untuk menangani inflasi. Rencana ini melibatkan kebijakan moneter, fiskal, dan struktural yang dirancang untuk meredam tekanan inflasi dan memperkuat stabilitas harga. Satu di antara upaya dan strateginya itu adalah konsisten dengan operasi pasar murah.

“Seperti satu di antaranya langkah kami mengadakan operasi pasar murah, itu terus konsisten kami laksanakan. Terbukti sudah ada 67 kali kegiatan ini diadakan di kabupaten/kota,” terangnya.

Diungkapkan, capaian perekonomian dan fiskal yang kuat serta inflasi terkendali tidak terlepas dari sinergi dibangun oleh Pemerintah dengan mitra strategis di daerah. Sinergi dengan instansi dan lembaga vertikal telah dilakukan dalam beragam aspek sehingga upaya pengendalian inflasi dilakukan melalui koridor TPID yang kerja samanya terjalin sangat intens. 

“Dalam TPID, sinergi dan kolaborasi dilakukan melalui pelaksanaan berbagai program strategis, seperti Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), komitmen kerja sama antara daerah, kegiatan pasar murah, inspeksi pasar dan beragam kegiatan lainnya. Koordinasi yang efektif juga dilakukan secara berkesinambungan melalui pelaksanaan rapat koordinasi yang dilakukan mingguan,” pungkasnya.

(mc riau/bib)

(Mediacenter Riau/bib)

Info Lainnya

info riau sepekan 1

Info Riau

Berita & Info Lainnya

Podcast Dsikominfotik Riau

Gubernur Corner (29 Januari 2022)

Gubernur Corner (15 Januari 2022)

Gubernur Corner (8 Januari 2022)

Gubernur Corner 25 Desember 2021

Gubernur Corner ( 06 November 2021 )

Gubernur Corner ( 30 Oktober 2021)

Gubernur Corner

KONFERENSI PERS - INFORMASI DAN UPDATE PENANGANAN COVID-19 DI PROVINSI RIAU

Gubernur Corner ( 09 Oktober 2021 )

Wakapolda Riau Dengarkan Keluhan Warga Payung Sekaki

Jumat, 07 Februari 2025 | 17:09:43 WIB

Pasca Banjir Sisakan Endapan Air di Perkebunan Warga

Jumat, 07 Februari 2025 | 09:48:17 WIB

PSPS Selesaikan Misi Balas Dendam, Bungkam Deltras FC 2-0

Jumat, 07 Februari 2025 | 06:00:07 WIB

Danramil Luncurkan Program Makan Gratis Kateman Inhil

Kamis, 06 Februari 2025 | 16:37:52 WIB