PEKANBARU - Kesultanan Pelalawan memberikan petuah dan amanah kepada masyarakat supaya tetap menjaga tradisi, adat, dan budaya dari dampak negatif ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebab pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mampu membuat arus budaya asing semakin mudah masuk dan menyebar di Negeri Lancang Kuning.
Mengingat sampai saat ini kesultanan atau kerajaan di Bumi Lancang Kuning masih eksis di tengah-tengah masyarakat, maka marwah budaya masyarakat Riau harus tetap dijaga supaya tidak terkikis oleh arus perkembangan teknologi informasi.
"Kesultanan di Pelalawan dan daerah lain masih eksis. Oleh karenanya keberadaan dan marwahnya harus tetap kita jaga dan pertahankan," kata Dipertuan Besar Kesultanan Pelalawan Tengku Kasrun Haroen saat menghadiri halalbihalal masyarakat Pelalawan di Pekanbaru, Jumat (17/5/2024) malam.
Ia menilai akhir-akhir ini masalah adat istiadat, adab dan budi sudah mulai berkurang di kehidupan sosial. Bahkan Tengku Kasrun Haroen mengungkapkan bahwa di kampungnya sudah masuk musik DJ dengan tarian yang tidak senonoh.
Memang masyarakat di Kabupaten Pelalawan khususnya dan pada umumnya di Riau sifatnya heterogen, namun marwah kesultanan tetap harus dijaga. Karena jika tidak dijaga maka anak kemenakan akan terbawa pengaruh negatif dari perkembangan teknologi informasi.
Selaku keturunan dari Kesultanan Pelalawan, Tengku Kasrun Haroen mengaku sangat miris jika melihat kondisi sekarang di mana anak masih kecil sudah pandai joget yang tidak sepatutnya dilakukan. Mereka mengikuti apa yang ada di handphone dengan tayangan yang tidak membentuk budi pekerti.
"Maka dari itu mari jaga marwah kita. Sebab tidak menutup kemungkinan budaya luar masuk ke daerah. Namun meskipun demikian harus diwaspadai," pungkasnya.
Untuk diketahui, ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki dampak yang sangat besar terhadap perkembangan manusia dan kehidupan sosial budaya. Namun, dibalik manfaatnya yang besar juga membawa dampak negatif di bidang sosial budaya.
Salah satunya hilang nilai-nilai tradisional dan globalisasi budaya. Globalisasi budaya menyebabkan masuknya budaya asing dan merubah budaya lokal di suatu daerah. Hal ini dapat menyebabkan hilangnya identitas budaya suatu bangsa dan merusak keberagaman budaya.
(Mediacenter Riau/sam)