Pekanbaru - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menggelar upacara memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-116 Tahun 2024. Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, Indra bertindak sebagai Inspektur Upacara . Acara ini digelar Halaman Kantor Gubernur Riau, Jalan Jendral Sudirman, Pekanbaru, pada Senin (20/05/2024) pagi.
Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-115 Tahun 2023 ini mengusung tema "Kebangkitan Kedua Menuju Indonesia Emas". Bertindak sebagai Perwira Upacara Kadiskominfotik Riau, Ikhwan Ridwan dan Komandan Upacara Sekretaris Diskominfotik Riau, Devi Rizaldi.
Tampak hadir pula pada upacara tersebut, jajaran TNI Polri, Kepala Organisasi Perangkat Daerah serta ASN di lingkup Pemprov Riau, sejumlah mahasiswa dan pelajar, serta pemangku kepentingan lainnya.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, mengawali amanat tertulisnya yang dibacakan Pj Sekdaprov Riau menyampaikan, bahwa saat ini bangsa Indonesia telah dihadapkan pada realitas-realitas yang terpampang terang yakni, kemajuan teknologi yang melesat cepat.
"Kita sudah memilih bukan hanya ikut-serta, tetapi lebih dari pada itu, menjadi pemain penting agar dapat menggapai dunia. Hari-hari ini hingga dua dekade ke depan merupakan momen krusial yang akan sangat menentukan langkah kita dalam mewujudkan itu semua,” ujarnya.
Menurutnya, refleksi atas pilihan tersebut bisa dirujuk dengan “Berkunjung Kembali” kepada gagasan awal yaitu menjadikan dan membentuk Indonesia. Sejarah telah membentuk kebangsaan Indonesia, sejarah diperlukan bukan karena sensasi politiknya maupun sebagai sumber keteladanan nilai semata-mata saja.
"Akan tetapi, pada percakapan terus menerus tentang kemajuan, kemanusiaan dan kesejahteraan. Keteladanan tidak harus diikatkan pada masa lalu. Namun dapat dikaitkan dengan masa depan, yaitu pada ide-ide yang membuka ruang imajinasi peradaban,” katanya.
Pada saat ini, masyarakat Indonesia berada pada fase kebangkitan kedua, melanjutkan semangat kebangkitan pertama yang telah dipancangkan para pendiri bangsa. Berbeda dengan perjuangan yang telah dirintis lebih dari seabad yang lalu, kini kita menghadapi beragam tantangan dan peluang baru.
Kemajuan teknologi telah menghampiri kehidupan kita sehari-hari dan menjadi bagian dari peradaban kita hari ini. Inovasi-inovasi teknologi telah mendorong perubahan kehidupan manusia secara revolusioner.
Disampaikan, banyak kesulitan yang berhasil disolusikan oleh teknologi. Di titik ini, gambarannya makin jelas, penguasaan atas teknologi merupakan keniscayaan bagi kita untuk menyongsong “Indonesia Emas”.
"Inovasi teknologi digital bertumbuh setiap hari. Kecepatannya bak lompatan kuantum. Dalam dua dekade terakhir, perubahannya demikian pesat. Teknologi digital, misalnya, telah melesat jauh melampaui bayangan banyak orang. Setidaknya, tak terbayangkan dalam tiga dekade yang lalu, bahwa hari ini akan seperti ini," sebutnya.
Diungkapkan Menkominfo, teknologi digital telah menebas banyak keterbatasan manusia. Dunia seakan mengerdil. Semua seperti mendekat, terpampang di depan mata. Jarak bagai tak lagi relevan. Kehadiran visual menyempurnakan kehadiran suara.
"Sementara itu, di hadapan kita telah terbentang potensi kekuatan yang siap merambah dunia. Bonus demografi menunjukkan bagaimana 60% penduduk Indonesia dalam dua dekade ini menjadi tenaga usia produktif yang siap mengembangkan inovasi-inovasi baru, bagi kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi," sebutnya.
"Sebagaimana telah berkali-kali dinyatakan oleh Presiden Joko Widodo, peluang kita menjadi negara maju ada dalam 10 hingga 15 tahun ke depan dengan memaksimalkan bonus demografi. Presiden juga menekankan bagaimana di dalam sejarah peradaban negara-negara dan bangsa-bangsa, kesempatan itu hanya datang satu kali, oleh karenanya kita sama sekali tidak boleh keliru dalam memilih langkah," imbuhnya.
Sementara itu, kata dia, dalam aspek sosial dan lingkungan, transformasi digital mampu meningkatkan akses terhadap berbagai teknologi untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Kebangkitan kedua merupakan momen terpenting hari ini.
"Kita harus menatap masa depan dengan penuh optimisme, kepercayaan diri, dan keyakinan. Kemajuan telah terpampang di depan mata," ujarnya.
"Momen ini mesti kita tangkap agar kita langgeng menuju mimpi sebagai bangsa, tidak mungkin lagi bagi kita untuk berjalan lamban, karena kita berkejaran dengan waktu. Di titik inilah, seluruh potensi sumber daya alam kita, bonus demografi kita, potensi transformasi digital kita, menjadi modal dasar menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.
(Mediacenter Riau/nb)