PEKANBARU- Kementerian Agama terus melakukan upaya transformasi digital, merubah cara kerja manual menjadi digital.
Hal tersebut disampaikan Kakan Kemenag Pekanbaru saat pelatihan pengerak penguatan moderasi beragama berbasis rumah ibadah angkatan ke-III tahun 2024.
“Menteri Agama tengah berusaha bagaimana cara kerja yang manual diubah menjadi cara digital apalagi saat ini zamannya digitalisasi. Jika kita tidak membuka diri dengan kemajuam teknologi ini maka kita akan tertinggal,"ujarnya, Senin (3/6/2024).
Kemudian ia juga menjelaskan bahwa, Pemerintah menjelaskan bahwa peran Kantor Urusan Agama akan dijadikan tempat pelayanan seluruh agama, boleh saja nanti agama lain melaksanakan pernikahan di KUA, akan tetapi setiap agama memiliki cara sendiri dalam melaksanakan pernikahan.
"Tetapi sinyal yang disampaikan Menteri Agama bahwa Kementerian Agama tidak mengurusi satu agama tetapi mengurus seluruh agama yang berada di NKRI,”terangnya
Syahrul Mauludi mengatakan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2023 tentang Kementerian Agama dan Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2023 tentang Penguatan Moderasi Beragama mengatakan Kementerian Agama memiliki tujuh program prioritas diantaranya penguatan moderasi beragama, transformasi digital.
Sementara itu Suryandi selaku panitia Loka Diklat Keagamaan Pekanbaru dalam laporannya mengatakan pelatihan pengerak penguatan moderasi yang diikuti 40 orang peserta ini dalam rangka membangun citra kerukunan umat beragama.
“Pelaksanaan pelatihan pengerak penguatan moderasi dilaksanakan selama enam hari ini diikuti 40 orang peserta terdiri dari unsur agama Islam sebanyak 24 orang, agama kristen 7 orang, kahtolik 5 orang, hindu 3 orang dan budha 1 orang,"ujarnya.
(Mediacenter Riau/mad)