JAKARTA - Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir mengatakan, meskipun angka inflasi YoY di Indonesia mengalami penurunan dari 2,84 persen menjadi 2,51 persen pada Juni 2024 ini, namun ia meminta agar Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di setiap wilayah di Indonesia untuk tetap waspada.
Sebab sebut Tomsi Tohir, masih banyak daerah di Indonesia yang angka inflasinya diatas nilai rata-rata nasional, sehingga perlu adanya intervensi dari setiap kepala daerah untuk mengendalikan inflasi.
Hal tersebut disampaikannya saat memimpin rapat koordinasi pengendalian inflasi bersama pemerintah daerah se Indonesia secara virtual yang disiarkan melalui YouTube Kemendagri, Selasa (2/7/24).
"Angka yang kita capai 2,51 persen angka cukup baik. Bagi teman-teman di daerah yang diatas 2,51 persen kami minta tetap berusaha sekeras-kerasnya, lakukan rapat internal kembali (kendalikan inflasi)," katanya.
Disamping itu, Plt Sekjen Kemendagri ini juga mengintruksikan agar daerah yang angka inflasinya masuh cukup tinggi untuk segera melakukan rapat internal.
Kemudian, dia juga meminta agar dilakukan pengecekan harga di lapangan, komoditas apa yang masih tinggi, dan upaya apa yang harus dilakukan untuk menurunkannya.
"Dicek lagi harganya yang mana yang masih tinggi. Per provinsi, cek lagi. Bagi yang di bawah nasional (angka inflasi) saya ucapkan terima kasih," ungkapnya.
Tomsi Tohir meminta kepala daerah untuk memperhatikan arahan terkait Pengendalian inflasi ini, sebagai koreksi untuk mengendalikan inflasi di wilayahnya masing-masing.
Sebab terangnya, jika masih banyak daerah yang angka inflasinya berada di atas nasional, maka daerah itu menjadi penyumbang naiknya inflasi secara nasional.
"Saya minta tolong diperhatikan, tapi sebagai koreksi, karena ini daerah penyumbang inflasi," jelas dia.
Terakhir, dia meminta TPID agar terus melakukan upaya-upaya kendalikan inflasi, segera melakukan evaluasi agar bisa bekerja secara maksimal.
Sehingga diharapkan inflasi di masing-masing daerah ini ada perubahan, dan dapat memberikan sumbangsih inflasi yang lebih baik pada bulan depan.
"Tolong lakukan upaya, segeralah evaluasi mana yang kurang maksimal tolong dimaksimalkan. Tolong dicek betul pelaksanaannya di lapangan," tutupnya.
Adapun dari 150 pemda di Indonesia, terdapat 71 daerah di Indonesia yang angka inflasinya diatas rata-rata nasional berdasarkan data paparan Plt Sekjen Kemendagri.
Adapun beberapa daerah yang angka inflasinya cukup tinggi, diantaranya Kabupaten Minahasa Utara sebesar 7,56 persen, Kabupaten Minahasa Selatan 7,53 persen.
Selanjutnya, Kabupaten Nabire 6,21 persen, Kabupaten Pasaman Barat 5,71 persen, Kabupaten Jayawijaya 5,65 persen, Kabupaten Gorontalo, 5,09 persen.
Kabupaten Kerinci 4,89 persen, Kabupaten Dharmasraya 4,88 persen, Kabupaten Mukomuko 4,79 persen, Kabupaten Aceh Tengah 4,78 persen, Kabupaten Toli-Toli 4,51 persen, Kota Kotamobagu 4,49 persen, Kota Ambon 4,49 persen, Kabupaten Kampar 4,38 persen, Kota Padangsidimpuan 4,13 persen, dan lainnya.
(Mediacenter Riau/ip)