JAKARTA - Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK RI, Didik Agung Widjanarko menyampaikan bahwa Indeks Pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) merupakan bagian dari pelaksanaan peningkatan kinerja pengelolaan barang milik daerah.
Dia menjelaskan, hal tersebut kaitannya dengan pencegahan korupsi, peningkatan kinerja pengelolaan barang milik daerah yang berdampak pada penurunan risiko korupsi dan penyalahgunaan barang milik daerah.
"Pada tahun 2023, KPK telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri dalam penyusunan regulasi tata cara penghitungan indeks pengelolaan barang milik daerah," ucapnya dalam pembukaan Rakornas pengukuran indeks pengelolaan BMD 2024 yang disiarkan melalui YouTube KPK RI, Rabu (3/7/24).
Didik Agung Widjanarko menambahkan, selain itu KPK telah mendorong piloting pengukuran indeks pengelolaan barang milik daerah pada 10 pemerintah daerah.
Yaitu Pemprov Riau, Pemprov Kepri, Pemprov DKI Jakarta, Pemprov Jawa Barat, Pemprov Jawa Tengah, Pemprov Jwa Timur, Pemprov Sulawesi Selatan, Pemprov Sulawesi Utara, Pemprov Bali dan Pemkot Denpasar.
Adapun rata-rata hasil penghitungan indeks pengelolaan barang milik daerah tersebut di tahun 2023 adalah sebesar 2,59.
"Sebagai bentuk penajaman MCP pada area pengelolaan barang milik daerah, pada tahun 2024 ini KPK kembali bersinergi dengan Kementerian Dalam Negeri untuk melakukan penghitungan indeks pengelolaan barang milik daerah pada 100 pemerintah daerah," lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK RI mengimbau kepada seluruh jajaran pemerintah daerah agar senantiasa konsisten dalam komitmen pencegahan tindak pidana korupsi.
Terang dia, dalam hal penghitungan indeks pengelolaan BMD, setelah Rakornas hari ini, akan dilanjutkan pelaksanaan rapat koordinasi yang diinisiasi oleh masing-masing direktorat pada lima wilayah.
"Kementerian Dalam Negeri telah mempersiapkan tahapan dan dokumen yang harus disiapkan oleh Pemerintah Daerah. Diharapkan seluruh Pemerintah Daerah mencermati dan menindaklanjuti dengan sungguh-sungguh," tutupnya.
(Mediacenter Riau/ip)