PEKANBARU - Arah kebijakan lima tahunan Provinsi Riau tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2019-2024. Sekaligus menjadi tema pembangunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Riau 2024.
Penjabat (Pj) Gubernur Riau (Gubri) SF Hariyanto menjelaskan bahwa arah kebijakan tersebut diantaranya adalah mewujudkan Riau yang berdaya saing, sejahtera, bermartabat dan unggul di Indonesia.
"Adapun prioritas pembangunannya meliputi daya saing daerah melalui peningkatan perekonomian, penguatan infrastruktur, peningkatan sumber daya manusia, pelestarian lingkungan," terang SF Hariyanto di Gedung Daerah Balai Serindit, Senin (15/7/2024).
Lanjutnya, kesejahteraan meliputi kesejahteraan sosial dan ketenagakerjaan. Begitu juga dengan bermartabat meliputi pengamalan nilai keagamaan dan pelestarian budaya Melayu. Serta unggul melalui pelayanan publik dan penyelenggaraan pemerintahan.
Mantan pejabat Kementerian PU Republik Indonesia itu mengungkapkan bahwa salah satu prioritas utama dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah percepatan penurunan stunting.
"Capaian prevalensi stunting Provinsi Riau 2023 telah mencapai target World Health Organization (WHO) yaitu 20 persen. Bahkan sudah di atas target RPJMN dan RPJMD 2024 yaitu 14 Persen," terangnya.
Provinsi Riau menempati urutan ketiga dengan capaian revalensi stunting terendah yaitu 13,6 persen setelah Bali 7,2 persen dan Jambi 13,5 persen. Jika dibandingkan dengan revalensi stunting Riau tahun 2013 dengan angka 36,8 persen maka terus mengalami penurunan selama 10 tahun terakhir.
"Selama 10 tahu terakhir Riau mampu menurunkan stunting dengan rata-rata penurunan sebesar 2-3 persen pertahun," pungkasnya.
(Mediacenter Riau/sam)