PEKANBARU - Penerapan Kurikulim Merdeka dianggap lebih efektif dalam mengasah kemampuan serta minat dan bakat siswa di tingkat SMA/Sederajat, kata Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau, Roni Rakhmat.
Menurutnya, kebijakan penghapusan jurusan IPA dan IPS di tingkat SMA/Sederajat tak lain agar siswa lebih fokus dengan bidang keilmuan yang mereka pilih, sehingga tak terbebani dengan berbagai macam mata pelajaran lainnya.
“Jika di kurikulum sebelumnya hanya ada 2 jurusan, kalau di Kurikulum Merdeka jurusannya justru lebih diperbanyak yang dibagi dalam kelompok,” katanya kepada, Sabtu (20/7/2024).
Adapun kelompok yang dimaksud, yakni bidang minat yang dipilih siswa sesuai dengan kemampuan dan minatnya, seperti engineering, medical, humaniora dan general.
Kelompok ini, dianggap mewakili kebutuhan dunia kerja di masa depan, sehingga siswa bisa fokus mendalami bidangnya masing-masing.
“Kelompok ini seperti pemandu arah, mereka (siswa) ingin menggeluti profesi apa ke depan sesuai dengan minat dan kemampuan mereka. Dengan demikian, siswa akan lebih efektif untuk mendapatkan pendalaman materi. Di kelas, siswa sudah dapat materi secara teknis dan praktik,” kata Roni Rakhmat.
Dengan demikian, kata Roni, siswa diharapkan benar-benar memiliki keterampilan yang mumpuni saat mereka tamat, dan terkendala untuk masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
“Selain optimis, kami yakin Kurikulum Merdeka akan membuat siswa kita lebih siap untuk masuk ke dunia kerja. Oleh sebab itu kami membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, terutama para tenaga pendidik,” sebutnya.
(Mediacenter Riau/mlb)