PEKANBARU - Atlet sepatu roda Riau, Ignatius Ariyo Subagia harus puas meraih medali perak. Ia engakui kecepatan atlet timnas Indonesia yang memperkuat Sumatera Utara, Allan Candra Moedjiono, yang meraih medali emas pada cabang olaharaga sepatu roda, PON XXI Aceh-Sumut, Pidi, Banda Aceh.
Ariyo yang turun di nomor individual time trial 100 meter putra, mencatat waktu 9.816 detik, sedangkan Allan Candra mencatatkan waktu 9.798 detik. Lalu, untuk medali perunggu diraih oleh atlet Sumut, Khanza Fazian, dengan catatan wkatu 9.953 detik.
Ketua Persatuan Olahraga Seluruh Indonesia (Perserosi) Riau, Beni mengatakan, ia bersyukur atas prestasi yang diraih atlet sepatu roda Riau. Walaupun tidak masuk dalam atlet unggulan, namun Perserosi mampu mempersembahkan medali perak bagi kontingen Riau, pada PON XXI.
“Alhamdulillah, tentunya kita sangat bersukur atlet kita Ignatius Ariyo berhasil meraih medali perak. Lawannya di final memang cukup berat, apalagi yang meraih medali emas, Allan Candra yang merupakan atlet Nasional yang juga pernah memperkuat Asian Games. Selisih waktunya tidak begitu jauh,” ujar Beni, Kamis (12/9).
Dijelaskan Beni, atlet sepatu roda Riau kembali akan bertanding di nomor tim sprint 500 meter dan nomor telah 3.000 meter. Ia berharap tim sepatu roda Riau kembali meriah medali bagi kontingen Riau. Atlet yang turun di antaranya, Ignatius Ario Subagya, Tengku Anggito Wibisono, Jovi Juliardo dan M Radi Shiddiq Benova.
“Mudah-mudahan bisa meraih medali, atlet kita turun di tim beregu yang turun ada empat atlet. PON XX Papua lalu, kita hanya dapat medali perunggu, PON tahun ini meningkat perak. Mohon doanya besok atlet-atlet kita bisa meraih medali,” harap Beni.
(Mediacenter Riau/ji)