PEKANBARU - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) berhasil meningkatkan produksi minyak mentah sebanyak 2.000 barel per hari dari Lapangan Obor yang terletak di Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu.
Keberhasilan ini dicapai melalui penginderaan seismik tiga dimensi (3D), yang berhasil menjangkau cadangan minyak terperangkap di antara reservoir utama (attic oil).
Setelah mengambil alih pengelolaan Wilayah Kerja (WK) Rokan pada Agustus 2021, tim pengembangan lapangan PHR melakukan evaluasi menyeluruh terhadap lapangan-lapangan yang tergolong small-field, termasuk Lapangan Obor sebagai salah satu prioritas utama.
"Para perwira PHR dari bagian Asset Development mulai menerapkan teknik penginderaan seismik 3D terkini pada lapangan-lapangan tua yang sebelumnya tidak menjadi fokus. Metode ini telah berhasil mengidentifikasi cadangan potensial yang sebelumnya tidak terdeteksi," ungkap Andre Wijanarko, EVP Upstream Business PHR dikutip Rabu (2/10/2024).
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, PHR melaksanakan pemboran tambahan pada 5 sumur di Lapangan Obor sebagai bagian dari paket pengembangan SLO OPLL Stage-4.
Sumur pertama, yaitu Obor #4, telah selesai dibor dan mulai berproduksi pada 28 September 2024 dengan laju alir mencapai 2.144 barel minyak per hari.
Sementara itu, eksekusi pemboran untuk 4 sumur produksi lainnya direncanakan akan dilaksanakan pada tahun 2025.
"Kami mengapresiasi upaya PHR dalam mendukung ketahanan energi nasional, termasuk melalui optimalisasi produksi dari sumur-sumur yang sudah ada,” kata Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumbagut, Rikky Rahmat Firdaus.
Rikky menambahkan bahwa upaya tersebut memastikan WK Rokan dapat terus berkontribusi dalam mencapai target produksi migas nasional, yaitu 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 billion standard cubic feet per day (BSCFD) pada tahun 2030.
(Mediacenter Riau/pr)