PEKANBARU – Meskipun nilai ekspor Riau pada September 2024 secara keseluruhan mengalami penurunan, beberapa komoditas utama tetap mencatatkan kinerja positif. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, ekspor Bahan Kimia Organik menjadi salah satu komoditas yang berhasil mencatatkan kenaikan, dengan peningkatan nilai ekspor sebesar US$ 17,03 juta.
Kepala BPS Provinsi Riau, Asep Riyadi, menjelaskan bahwa di tengah penurunan ekspor nonmigas sebesar 13,71 persen dari US$ 1,50 miliar pada Agustus 2024 menjadi US$ 1,30 miliar di September, beberapa komoditas justru menunjukkan kinerja positif.
Selain Bahan Kimia Organik, komoditas Ampas dan Sisa Industri Makanan juga mencatat kenaikan sebesar US$ 2,89 juta, diikuti Tembakau yang naik US$ 1,03 juta, serta Kertas dan Karton yang naik US$ 0,43 juta.
"Ekspor Bahan Kimia Organik berhasil menjadi penopang di tengah tren penurunan beberapa komoditas lainnya. Peningkatan sebesar US$ 17,03 juta menunjukkan masih ada potensi dari sektor ini untuk terus tumbuh," ungkap Asep, Senin (14/10/2024).
Meskipun total nilai ekspor Riau pada September 2024 tercatat sebesar US$ 1,42 miliar, turun 13,08 persen dari bulan sebelumnya, sektor-sektor ini memberikan harapan dalam menjaga stabilitas ekspor Riau.
Penurunan terbesar masih terjadi pada golongan barang Lemak dan Minyak Hewan/Nabati yang turun hingga US$ 162,83 juta, diikuti produk kimia lain dan bubur kayu.
Secara kumulatif, ekspor Riau selama Januari hingga September 2024 mengalami penurunan sebesar 8,85 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, terutama disebabkan oleh turunnya ekspor nonmigas sebesar 10,29 persen. Namun, ekspor migas berhasil tumbuh 7,20 persen dalam periode yang sama.
"Fluktuasi ekspor ini menunjukkan adanya tantangan di pasar global, terutama untuk komoditas utama seperti minyak sawit dan produk kimia. Meski demikian, kenaikan pada komoditas Bahan Kimia Organik dan lainnya menjadi titik terang bagi perekonomian ekspor Riau," tambah Asep.
Dengan kontribusi komoditas-komoditas ini, Provinsi Riau terus berupaya menjaga daya saing dan stabilitas perdagangan internasional di tengah kondisi ekonomi global yang penuh tantangan.
(Mediacenter Riau/bts)