PEKANBARU - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau Asep Riyadi mengatakan bahwa perkembangan harga berbagai komoditas pada Oktober 2024 secara umum menunjukkan adanya kenaikan.
Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Riau di empat kabupaten/kota, pada Oktober 2024 terjadi inflasi y-on-y sebesar 1,51 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 105,80 pada September 2023 menjadi 105,86 pada Oktober 2024.
Pada Oktober 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Riau sebesar 1,51 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,86. Dari target inflasi 2,5 persen plus minus 1 persen.
"Inflasi tertinggi terjadi di Tembilahan sebesar 2,64 persen dengan IHK sebesar 105,22 dan terendah terjadi di Pekanbaru sebesar 1,08 persen dengan IHK sebesar 105,39," kata Kepala BPS Riau, Asep Riyadi, Jumat (1/11/2024).
Ia menambahkan bahwa inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya tujuh indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 7,64 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman restoran sebesar 2,76 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,94 persen.
Lalu, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,62 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,34 persen; kelompok transportasi sebesar 0,83 persen, dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,66 persen.
Di sisi lain kelompok pakaian dan alas kaki mengalami deflasi sebesar 0,59 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,31 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,08 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,07 persen.
"Secara month to month (m-to-m) pada Oktober Provinsi Riau mengalami inflasi sebesar 0,06 persen. Sedangkan secara year to date (y-to-d) Provinsi Riau mengalami inflasi sebesar 0,19 persen," tandasnya.
(Mediacenter Riau/bts)