PEKANBARU - Pemerintah Provinsi Riau bergerak cepat merespons isu nasional mengenai kandungan residu pestisida pada anggur Shine Muscat. Melalui Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (PTPH) Riau, dilakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap produk anggur Shine Muscat yang beredar di pasaran, khususnya di Kota Pekanbaru.
Hal itu, untuk menanggapi isu nasional terkait anggur Shine Muscat yang diduga mengandung residu pestisida. Langkah ini dilakukan untuk memeriksa apakah residu pestisida yang sama ditemukan pada anggur Shine Muscat yang beredar di Pekanbaru.
Upaya ini dilakukan sebagai bentuk perlindungan konsumen dan memastikan keamanan pangan di wilayah Riau. Tim dari Dinas PTPH Riau telah melakukan pengambilan sampel anggur Shine Muscat dari empat toko besar di Pekanbaru, yakni Farmer Market Living Word, Pasar Buah Sudirman, Queen Fruit Jalan Paus, dan Jambu Kristal Harapan Raya.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas PTPH Riau, Wiwik Suryani menyatakan bahwa langkah ini dilakukan sebagai bentuk pengawasan agar masyarakat terhindar dari dampak buruk residu pestisida dengan kadar melebihi batas aman, yang dapat membahayakan kesehatan. senyawa ini bisa meningkatkan risiko kanker, kerusakan hati, dan penyakit lainnya.
"Hari ini kami bersama kepala UPT Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan melakukan pengecekan terkait uji keamanan pangan segar yaitu buah anggur Shine Muscat. Karena kita mendapat arahan dari pusat yaitu Badan Pangan Nasional (BPN) bahwa anggur tersebut terduga mengandung residu pestisida," ungkap Wiwik di Pekanbaru, Jumat (1/11/2024).
"Sehingga kita gerak cepat untuk turun langsung kelapangan bersama UPT Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan Riau, untuk melakukan pengecekan terhadap residu pestisida tersebut. Dan kami sudah mengambil sampel dan nantinya akan dilakukan pengecekan oleh UPT terkait," imbuhnya.
Sementara, Kepala UPT Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan Provinsi Riau, Dedi Yasmono jelaskan, pihaknya akan melakukan uji cepat (rapid test) terhadap sampel tersebut. Kemudian, juga akan dilakukan uji laboratorium. Dengan begitu, kandungan pada sampel anggur Shine Muscat yang diambil benar-benar bisa diketahui.
"Setelah diambil sampel, maka akan dibawa ke UPT, akan dilakukan uji cepat (rapid test). Lalu juga akan dilakukan uji lab, pengujian hasil lab nya diperkirakan selesai dalam 3 sampai 4 hari kedepan. Dan tentunya hasil ini akan kita expose," jelasnya.
"Bagaimanapun kita ingin memberikan kenyamanan bagi masyarakat dan bagi ritel-ritel yang menjual. Isu ini adalah isu nasional, pertama kali ditemukan di Thailand, memang importirnya dari china. Dan saat ini, di seluruh Indonesia sedang bergerak untuk melakukan rapid test, mudah-mudahan untuk di Riau hasilnya dapat segera kami rilis," imbuhnya.
Dedi meminta masyarakat berhati-hati dalam mengolah sayur dan buah-buahan. Ia menyarankan masyarakat untuk mencuci buah dengan saksama dengan air mengalir atau merendam dengan larutan tertentu, seperti garam atau cuka. Tujuannya, untuk mengurangi residu pestisida.
Selain itu, ia menyarankan masyarakat untuk memilih produk buah organik yang tidak menggunakan pestisida. Masyarakat juga dapat memilih buah yang bisa dikupas untuk dikonsumsi.
"Masyarakat juga jangan sampai lupa memeriksa label, melihat keterangan produk negara asal atau sumber impor. Masyarakat wajib memastikan produk memiliki sertifikasi keamanan pangan yang jelas," tutupnya.
(Mediacenter Riau/Alw)