Pekanbaru – Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Provinsi Riau pada bulan September 2024 tercatat sebesar 47,02 persen. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, Asep Riyadi, menyebutkan bahwa angka ini menunjukkan bahwa dari setiap kamar yang disediakan oleh seluruh hotel berbintang di Riau, sekitar 47 hingga 48 persen terjual setiap malam.
Kenaikan TPK sebesar 0,39 poin dibandingkan bulan sebelumnya yang berada di angka 46,63 persen mencerminkan tren positif di sektor akomodasi.
"Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023, TPK pada September 2024 meningkat cukup signifikan, yaitu sebesar 7,27 poin dari 39,75 persen. Ini menjadi indikator produktivitas usaha jasa akomodasi yang semakin baik," kata Asep Riyadi, Jumat (1/11/2024).
Menurutnya, angka TPK yang cenderung meningkat menunjukkan aktivitas pariwisata di Riau semakin menggeliat.
Selain TPK, BPS juga mencatat rata-rata lama menginap tamu (RLMT) asing dan domestik di hotel berbintang di Riau pada bulan September 2024 yang mencapai 1,33 hari.
"Ini berarti rata-rata tamu, baik asing maupun domestik, umumnya menginap selama satu sampai dua hari," jelas Asep. Untuk tamu asing, rata-rata lama menginap tercatat selama 1,97 hari, sedangkan tamu domestik rata-rata menginap selama 1,32 hari.
Secara rinci, BPS Riau juga mencatat bahwa rata-rata lama menginap tamu asing terlama terjadi di hotel bintang 4 dengan durasi 2,39 hari.
Sementara itu, rata-rata lama menginap tamu domestik terlama tercatat di hotel bintang 5, yaitu selama 1,60 hari atau sekitar satu hingga dua hari.
Asep menekankan pentingnya peningkatan produktivitas di sektor akomodasi untuk mendukung pariwisata Riau.
"Peningkatan TPK dan RLMT ini memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal, karena tingginya angka hunian kamar dan durasi menginap berpotensi meningkatkan pendapatan usaha akomodasi serta mendorong sektor pariwisata," ujar Asep.
(Mediacenter Riau/bts)