PEKANBARU – Provinsi Riau terus meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana. Tim Manajemen Krisis Kesehatan dan Tenaga Cadangan Kesehatan Emergency Medical (TCK-EMT) telah menunjukkan kesiapannya dalam merespons situasi darurat secara cepat dan efisien. Hal ini terlihat dalam simulasi lapangan yang digelar di Pelabuhan Sungai Duku Pekanbaru pada Rabu (6/11/2024).
Dikatakan, Pj Sekdaprov Riau, Taufiq Oesman Hamid bahwa bumi lancang kuning kerap mengalami bencana alam dan non-alam. Bencana alam yang sering terjadi seperti banjir, longsor, cuaca ekstrim, dan angin puting meliung. Sedangkan bencana non-alam yang sering terjadi seperti kebakaran hutan dan lahan.
Oleh karena itu, simulasi skenario bencana menjadi prioritas utama dalam kesiapsiagaan tim TCK-EMT. Langkah ini merupakan bagian dari upaya proaktif untuk menjaga keselamatan dan kesehatan masyarakat saat bencana melanda.
"Penanggulangan krisis kesehatan harus diselenggarakan secara terintegrasi dan bersinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Diharapkan upaya penanggulangan krisis kesehatan dapat dilaksanakan secara cepat, tepat, dan menyeluruh," katanya.
Dijelaskan, tim yang mengikuti simulasi dibekali pelatihan khusus untuk menangani berbagai situasi darurat. Mulai dari evakuasi korban hingga penanganan medis cepat di lapangan.
"Melalui kegiatan ini semoga dapat menambah pengetahuan dan keterampilan tenaga cadangan kesehatan terkait tim manajemen krisis kesehatan. Sehingga, Dinas Kesehatan dapat meningkatka keterampilan manajemen sebagai Health Emergency Operational Center," jelasnya.
Sementara itu, Pelaksana harian (Plh) Kepala Dinas Kesehatan Riau, Wan Fajriatul Mamnunah menerangkan langkah antisipatif ini tak lepas dari pengalaman sebelumnya dimana Riau mengalami banjir dan kebakaran hutan yang berdampak luas bagi masyarakat. Oleh karena itu TCK-EMT akan bergerak cepat dalam menyalurkan bantuan medis bagi warga terdampak.
Tak hanya itu saja, nantinya tim ini akan menyediakan obat-obatan darurat, serta memberikan layanan medis secara langsung di posko-posko pengungsian.
"Tujuan umum tentu saja meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Dinas Kesehatan dan tenaga cadangan kesehatan emergency medical dalam Mengelola darurat krisis kesehatan di Provinsi Riau. Secara khusus, simulasi ini bermaksud untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan TCK terkait manajemen sistem komando, koordinasi dan komunikasi darurat krisis kesehatan," pungkasnya.
(Mediacenter Riau/bib)