PEKANBARU — Bank Indonesia (BI) dan Rumah Zakat (RZ) punya semangat yang sama untuk mendorong UMKM lokal, khususnya di Riau bisa naik kelas.
Manajer Program Rumah Zakat, Emi Susanti, mengatakan semangat yang diusung BI untuk mendorong UMKM lokal agar bisa lebih stabil dalam usahanya, sejalan dengan apa yang dilakukan RZ dalam melakukan pemberdayaan ekonomi.
“Kalau kita ada program Badan Usaha Milik Masyarakat (BUMAS), lebih kurang sama seperti KUB atau kelompok usaha bersama. Kalau BI bagaimana UMKM itu naik, di RZ kita mengupayakan setidaknya dari mustahik menjadi muzakki,” tuturnya, di Pekanbaru, Selasa, (12/11/2024)
Pada tahun 2022, RZ diskusi dengan Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau. Mereka panjang lebar membahas tentang pengembangan UMKM. Akhirnya ditemukan kesamaan fokus pada dorongan terhadap pengembangan ekonomi syariah. Sehingga terjalin kerja sama antar keduanya.
BI Provinsi Riau meminta kepada RZ untuk membantu dalam pengembangan kelompok UMKM Subsisten.
“Kami bikin proposal yang sesuai dengan program mereka,” tambahnya.
Emi menyebut, BI mendorong UMKM agar usahanya lebih stabil, terutama bagi kelompok usaha subsisten. Meski pun fokus utama binaan BI sebenarnya pada kelompok usaha yang sudah siap scale-up.
“Namun mereka juga memberikan perhatian khusus pada kelompok subsisten,” tuturnya.
Sementara RZ, pemberdayaan yang dilakukan mendorong agar ekonomi UMKM kecil dari yang awalnya mustahik, menjadi muzakki.
“Orang-orang dengan ekonomi lemah, tapi mereka memiliki kemampuan untuk berusaha, itu yang kami dorong. Setidaknya sampai mereka mampu untuk berinfak,” tambah Emi.
Dia berharap BI tetap konsisten dengan perjuangan ekonomi syariahnya. “Kalau untuk UMKM, harapannya terbesar kita mereka bisa jadi pahlawan ekonomi minimal tingkat lokal, paling tidak jadi contoh bagi yang lain,” harapnya.
(Mediacenter Riau/mlb)