PEKANBARU - Memasuki pekan pertama Operasi Keselamatan Lancang Kuning 2025, Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pekanbaru mencatat telah melakukan 1.907 penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas sejak operasi dimulai pada Senin (17/2). 

Kasatlantas Polresta Pekanbaru, AKP I Made Juni Artawan, menjelaskan, sebagian besar pelanggaran dilakukan oleh pengendara sepeda motor. Ia mengatakan, penindakan terbagi menjadi dua kategori, yakni tilang dan teguran. 

“Sebanyak 302 pelanggar diberikan sanksi tilang, sementara 1.605 pelanggar lainnya hanya mendapat teguran,” jelas AKP I Made.

Selain menindak pelanggaran umum, Polresta Pekanbaru juga memperketat pengawasan terhadap aksi balap liar yang sering terjadi pada malam hari. Personel dikerahkan untuk berpatroli di lokasi-lokasi rawan seperti Jalan Arifin Ahmad, Jalan Diponegoro, dan Jalan Sudirman. 

“Hasilnya, 62 unit sepeda motor yang terindikasi digunakan untuk balap liar berhasil ditahan,” jelas I Made.

Made melanjutkan, operasi ini juga menargetkan kendaraan dengan knalpot tidak standar yang menimbulkan kebisingan. 

“Sebanyak 214 sepeda motor ditilang karena menggunakan knalpot brong,” tambahnya.

Sebagai informasi, operasi yang masih berlangsung hingga sepekan ke depan ini melibatkan 180 personel gabungan, terdiri dari 145 personel Polresta Pekanbaru, 5 personel Denpom 1/3 Pekanbaru, 10 personel Dinas Perhubungan, 10 personel Satpol PP, dan 10 personel Jasa Raharja Kota Pekanbaru.

“Operasi Keselamatan Lancang Kuning 2025 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas, serta menciptakan keamanan dan keselamatan di jalan raya,” kata AKP Made.

(Mediacenter Riau/hb)