PEKANBARU - Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid mengungkapkan bahwa sebagai pimpinan daerah, seluruh langkah dan kebijakan yang ia lakukan hingga saat ini, semata-mata untuk kesejahteraan masyarakat Provinsi Riau.
"Saya jadi Gubernur, insyallah akan berdiri tegak dan lurus untuk kepentingan rakyat Riau. Niat di awal inilah yang menurut saya bisa menuntun saya, untuk membangun Riau lebih baik," ungkap Gubri Abdul Wahid, saat menghadiri Halal Bihalal IKA Inhu, di Gedung Daerah Balai Serindit, Minggu, (27/4/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Gubri Wahid menyatakan bahwasanya ia bangga menjadi Gubernur tanpa utang. Dengan begitu, ia merasa lebih sedikit leluasa bisa melakukan usaha, program, kebijakan ataupun sebagainya untuk kepentingan masyarakat.
"Terus terang saja, saya merasa bangga menjadi Gubernur Riau tanpa utang. Saya tidak punya utang sana sini dan sama PNS pun tidak punya utang. Dengan begini, saya lebih leluasa menyusun anggaran dan sebagainya, saya merasa bebas bisa melakukan apa saja untuk kepentingan rakyat," katanya.
"Saya ingin bekerja semaksimal mungkin untuk kepentingan masyarakat Riau, yang penting bagi saya itu, saya menanamkan niat yang baik dan insyallah bisa meninggalkan legacy yang baik," lanjut Gubri Wahid.
Sebagai anak jati Riau, Gubri Wahid menegaskan komitmennya untuk menjaga marwah Melayu dan meningkatkan kesejahteraan rakyat sebagai bentuk tanggung jawabnya.
"Saya ingin mengangkat merwah Melayu, terutama historis raja-raja. Saya ingin ada haul Raja Indragiri, Haul Kerajaan Siak, Haul Raja Pelalawan karena jika tidak kita yang mengangkat marwah Melayu, tidak ada yang bisa mengangkatnya. Maka, saya berkomitmen budaya melayu tetap lestari di Bumi Lancang Kuning," tegasnya.
Untuk diketahui, Haul Raja adalah peringatan kematian atau perayaan ulang tahun penobatan raja-raja. Tradisi ini sering dilakukan dengan ziarah makam, pembacaan doa, dan kegiatan keagamaan lainnya. Haul juga dapat menjadi momen untuk memperkuat nilai-nilai budaya dan religi.
Orang nomor satu di Riau tersebut juga mengusung slogan "Riau Rumah Rumpun Melayu - Merawat Tuah, Menjaga Marwah" yang bermaksud bahwasanya tidak akan hilang Melayu di Bumi Lancang Kuning.
"Saya lihat budaya birokrasi di kita ini masi budaya lama, saya ingin menciptakan birokrasi digitalisasi, supaya semuanya dapat terkontrol dengan baik dan terukur," sebut Gubri Wahid.
"Kedepan, insyaallah saya ingin membangun birokrasi yang baik, mohon doa dan dukungannya, karena dari Birokrasi dan teamwork yang baik insyaallah Provinsi Riau menjadi lebih baik," tambahnya.
Selain itu, dimasa kepememimpinannya ini, ia juga menginginkan transparansi (keterbukaan) informasi kepada khalayak luas. "Saya ingin keterbukaan menjadi acuan dalam pemerintahan saya, supaya tidak ada lagi kata orang, (berunding dalam gelap). Oleh karena itu, antara niat baik dan perilaku harus kita seimbangkan, jangan hanya niat baik tapi perilaku tidak baik, itu hanya omdo," tandasnya.
(Mediacenter Riau/nb)