JAKARTA - Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional (Bapanas), Sarwo Edhy mengajak semua pihak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku usaha, akademisi hingga media, untuk berkolaborasi mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia. 

Dia menerangkan, jika adanya kolaborasi antara pihak, maka dia optimis inflasi dapat dikendalikan dengan konsisten, dan ketahanan pangan tentu dapat diwujudkan 

"Kita tentu harus optimis bahwa untuk bersama-sama berkolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku usaha, akademisi maupun media untuk terus berupaya melakukan pengendalian inflasi dengan konsisten, serta mewujudkan ketahanan pangan," katanya dalam rakor pengendalian inflasi yang disiarkan melalui YouTube Kemendagri, Rabu (4/6/25). 

Sarwo Edhy menuturkan, Badan Pangan Nasional terus melakukan berbagai upaya untuk menjaga stabilitas dan inflasi pangan di Indonesia. 

Dia mengungkapkan, untuk tahun  2025 ini Bapanas mengendalikan pangan dengan berbagai upaya, seperti kegiatan pemantauan harga oleh 1.053 petugas enumerator dan pengolahan database panel harga pangan.

Kemudian, fasilitasi distribusi pangan, yang telah dilakukan mobilisasi pangan dengan metode ini diberbagai wilayah, seperti di Jawa Barat, Maluku dan lain sebagainya. 

"Pemantauan dan pengawasan harga juga dilakukan bersama lintas kementerian/lembaga, dan lainnya," ujar dia. 

Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional melanjutkan, upaya mengendalikan pangan berikutnya adalah dilakukan penyaluran Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras dan bantuan pangan. 

Serta dilaksanakannya Gerakan Pangan Murah, dan dibentuknya kios pangan dengan total ada 797 kios pangan yang tersebar di 33 provinsi dan 94 kabupaten/kota sebagai langkah stabilisasi pasokan dan harga pangan. 

"Selain SPHP beras, kita juga melakukan penyaluran SPHP jagung," tutupnya.

(Mediacenter Riau/ip)