JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir berharap agar daerah yang masih tinggi angka inflasinya dibandingkan angka nasional untuk dapat melakukan rapat evaluasi bersama semua pihak. 

Sehingga dengan demikian, kata dia, diharapkan agar terlihat akar permasalahannya kenapa angka inflasi menjadi tinggi dengan berkoordinasi langsung bersama Badan Pusat Statistik di masing-masing daerah. 

Hal tersebut disampaikannya saat memimpin rapat koordinasi pengendalian inflasi yang rutin diselengarakan setiap minggunya, disiarkan langsung melalui YouTube Kemendagri, Senin (23/6/25). 

"Saya berharap daerah yang tinggi (inflasinya) rapat evaluasi dimana letak tingginya, bisa berkoordinasi dengan BPS. Sehingga upaya yang dilakukan betul-betul bisa efektif," ucapnya. 

Tomsi Tohir menerangkan, adapun 10 provinsi dengan angka inflasi cukup tinggi di Indonesia saat ini, yakni Papua Pegunungan 5,75 persen, Sulawesi Barat 3,21 persen, Kalimantan Tengah 2,61 persen, Aceh 2,35 persen, Sumatera Selatan 2,33 persen. 

Berikutnya Papua Tengah 2,26 persen, Maluku 2,24 persen, Papua Selatan 2,19 persen, Lampung 2,12 persen, DKI Jakarta 2,07 persen.

"Mohon daerah yang tinggi (inflasinya) lakukan rapat evaluasi," lanjut dia. 

Sekjen Kemendagri mengungkapkan, bagi daerah yang angka inflasinya terkendali ia menyampaikan apresiasi, dan berharap untuk terus dijaga agar tetap stabil. 

Terangnya, 10 provinsi dengan angka inflasinya terkendali pada saat ini yaitu Provinsi Riau 0,98 persen, Provinsi Jambi 0,96 persen, Provinsi Sumatera Barat 0,85 persen, Bangka Belitung 0,79 persen. 

Lalu, Kalimantan Barat 0,59 persen, Kalimantan Tengah 0,46 persen, Bengkulu 0,39 persen, Papua Barat Daya 0,36 persen, Gorontalo 0,28 persen dan terkahir Provinsi Papua Barat minus 1,51 persen. 

"Kami ucapkan terima kasih atas upaya-upayanya mengendalikan inflasi. Selanjutnya tolong dapat dipertahankan inflasi untuk tetap tetap terkendali," tutupnya.

(Mediacenter Riau/ip)