PEKANBARU - Gubernur Riau (Gubri), Abdul Wahid, memberikan perhatian khusus terhadap kondisi Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau. Sebagai almamater yang membesarkan namanya, ia merasa terhormat pernah menempuh pendidikan di kampus tersebut. Namun, di balik kebanggaan itu, ia juga menaruh rasa miris melihat banyak fasilitas kampus yang kini rusak dan terbengkalai.

Fasilitas di lingkungan kampus yang seharusnya mendukung aktivitas mahasiswa justru banyak yang rusak dan terbengkalai. Beberapa jalan di area kampus terlihat berlubang, masjid yang menjadi pusat ibadah mahasiswa belum rampung, begitu juga dengan gedung dosen yang mangkrak tanpa kepastian penyelesaian. Situasi ini membuat orang nomor satu di Provinsi Riau itu merasa miris sekaligus terpanggil untuk mengambil langkah nyata.

"Saya merasa malu ketika melihat ada bangunan-bangunan yang telah puluhan tahun terbengkalai. Nanti akan kita selesaikan Masjid UIN ini," kata Wahid di Gedung Rektorat UIN Suska Riau. Kamis, (18/9/2025).

Wahid memastikan, perbaikan fasilitas tersebut sudah masuk dalam rencana Pemerintah Daerah. Ia telah menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Riau untuk menganggarkan renovasi di tahun 2026. Upaya ini menjadi sinyal dukungan kuat agar UIN Suska dapat kembali berbenah dan memberikan kenyamanan bagi mahasiswa serta tenaga pendidik.

Meski demikian, rencana renovasi baru bisa dijalankan tahun depan. Wahid menjelaskan, Pemerintah Provinsi Riau pada 2025 masih berfokus pada penyelesaian utang serta pengendalian anggaran yang terbatas. Dengan begitu, perbaikan fasilitas kampus harus menunggu hingga keuangan daerah lebih stabil.

"Saya sudah perintahkan ke Dinas PUPR agar membangunnya di 2026. Untuk tahun ini belum bisa, sebab belum ada anggarannya dan kondisi keuangan daerah juga sedang tertekan, jadi kita fokus untuk membayar hutang dulu," jelasnya.

Tak berhenti pada pembangunan fisik, Abdul Wahid juga membuka peluang kerja sama yang lebih luas dengan UIN Suska. Ia menilai kampus ini berpotensi besar menjadi mitra pemerintah daerah dalam program pemberdayaan, salah satunya di sektor peternakan yang bisa melibatkan mahasiswa dan masyarakat sekitar.

"Kita ingin UIN ini maju. Saya juga sudah bicara dengan ibu Rektor UIN Suska, sebagai mitra pemerintah, ada beberapa hal yang ingin saya kerja samakan," katanya.

Tak hanya itu, orang nomor satu di Riau itu juga berencana menghadirkan program kredit nol persen untuk mendukung pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Menurutnya, langkah ini bisa menjadi sinergi yang saling menguntungkan, di mana UIN Suska dapat menjadi pusat penelitian sekaligus penerapan ilmu dalam bidang kewirausahaan. Abdul Wahid berharap UIN Suska dapat menjadi motor penggerak dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Bumi Lancang Kuning.

"Kita harapkan UIN Suska nanti akan menjadi leadernya, dalam membina masyarakat. Sehingga ekonomi masyarakat kita bisa hidup dan tumbuh dengan layak kedepannya," tutup Gubri Wahid.

(Mediacenter Riau/wjh)