DUMAI - Pemerintah Kota Dumai melalui Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 (PSLB3) Dinas Lingkungan Hidup memberikan pembinaan mengenai pengelolaan Bank Sampah kepada kader Posyandu di Kecamatan Bukit Kapur, Kamis (25/9/2025).
Program ini tak hanya fokus pada pengurangan volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mekar Sari, tetapi juga membuka peluang tambahan pendapatan bagi masyarakat melalui pengolahan sampah bernilai jual.
Kepala Bidang PSLB3, John Kusuma Putra, menjelaskan bahwa setiap harinya sekitar 130–180 ton sampah di Dumai masuk ke TPA tanpa proses pemilahan. Padahal, sebagian besar sampah tersebut masih bisa dimanfaatkan kembali.
“Bank Sampah ini bukan hanya soal mengurangi timbunan sampah, tapi juga cara untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Jika masyarakat aktif memilah, sampah bisa menjadi sumber penghasilan,” ujarnya.
Menurut John, jika kader Posyandu mampu menggerakkan warga sejak dari rumah tangga, maka manfaat ganda akan dirasakan lingkungan lebih bersih sekaligus tumbuhnya ekonomi berbasis sampah.
“Dengan optimalisasi bank sampah, kita bisa mengurangi beban TPA dan di sisi lain masyarakat mendapat nilai ekonomi dari hasil pemilahan. Jadi, manfaatnya langsung terasa,” tambahnya.
Camat Bukit Kapur, Ns Teguh Widodo, yang turut hadir dalam kegiatan ini, menegaskan pentingnya kader Posyandu sebagai agen perubahan di masyarakat.
"Peran kader Posyandu krusial dalam mendorong kebiasaan memilah sampah sejak dari rumah," sebutnya.
Para peserta pembinaan tampak antusias, sebagian bahkan langsung menyampaikan ide untuk mengembangkan bank sampah di lingkungannya masing-masing.
Hal ini menunjukkan bahwa program bukan sekadar seremonial, melainkan langkah nyata untuk memperkuat gerakan ekonomi sirkular di tingkat lokal.
(Mediacenter Riau/bts)