PEKANBARU – Pusat Riset Lingkungan Hidup dan Pertanian Tropis Berkelanjutan Universitas Lancang Kuning (Unilak), yang kini dikenal sebagai E-STAR (Center for Environmental and Sustainable Tropical Agriculture Research), terus meningkatkan kiprahnya dalam jejaring riset internasional.
Sebagai langkah konkret, tim E-STAR yang dipimpin oleh Dr Indra Purnama, MSc, bertolak ke Jepang untuk menindaklanjuti kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi bergengsi, termasuk The University of Tokyo (Todai), Tokyo University of Agriculture (Nodai), dan Tokyo University of Agriculture and Technology (Nokodai).
Kegiatan kunjungan ke Jepang ini merupakan bagian dari langkah strategis E-STAR dalam membangun kolaborasi global di bidang-bidang krusial, yaitu pertanian tropis berkelanjutan, energi biomassa, dan lingkungan hidup.
Melalui penindaklanjutan kerja sama ini, E-STAR secara spesifik menargetkan penguatan kapasitas riset, peningkatan jumlah publikasi bersama di jurnal internasional, serta pengembangan inovasi teknologi pertanian yang adaptif dan ramah lingkungan.
Ketua E-STAR Unilak, Dr Indra Purnama, MSc, menjelaskan bahwa tindak lanjut kerja sama ini merupakan elemen kunci dalam peta jalan E-STAR menuju pusat riset unggulan universitas. “Kami ingin membawa E-STAR Unilak menjadi pusat riset yang berperan aktif dalam jejaring internasional. Kerja sama dengan kampus-kampus terbaik di Jepang ini akan membuka peluang riset kolaboratif, pertukaran peneliti, serta inovasi teknologi yang aplikatif bagi pertanian tropis,” ujar Dr. Indra, Selasa (14/10/2025).
Lebih lanjut, Dr. Indra memaparkan fokus riset strategis yang sedang dijalankan oleh E-STAR. Saat ini, fokus penelitian mencakup keamanan residu pestisida dalam beras lokal, pemanfaatan biomassa untuk energi berkelanjutan, serta pengembangan teknologi pengendalian hama dan penyakit yang ramah lingkungan. Hal ini menunjukkan komitmen E-STAR pada isu-isu mendesak.
“Kami berkomitmen agar hasil riset E-STAR tidak hanya bermanfaat di tingkat akademik, tetapi juga dapat diterapkan secara langsung untuk mendukung kebijakan dan pembangunan berkelanjutan di daerah,” tambah Dr. Indra.
Komitmen ini menegaskan peran E-STAR sebagai lembaga yang menghasilkan inovasi berbasis riset yang memiliki dampak nyata di masyarakat dan lingkungan. E-STAR sendiri memiliki sejarah evolusi yang signifikan.
Pusat riset ini awalnya didirikan pada tahun 2023 dengan nama STAR (Center for Sustainable Tropical Agriculture Research). Seiring dengan perluasan fokus riset yang mencakup aspek lingkungan hidup dan keberlanjutan ekosistem secara holistik, pada tahun 2025 pusat riset ini resmi berganti nama menjadi E-STAR, di mana tambahan huruf “E” melambangkan Environmental (lingkungan hidup) dan perluasan mandat penelitian.
Rektor Universitas Lancang Kuning, Prof Dr Junaidi, SS, MHum, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap inisiatif E-STAR memperluas jejaring internasional.
“E-STAR adalah salah satu pusat riset strategis Unilak yang kami dorong menjadi unggulan universitas. Upaya membangun kolaborasi internasional dengan universitas ternama di Jepang merupakan langkah konkret untuk meningkatkan daya saing global Unilak,” ujar Prof. Junaidi.
Prof. Junaidi menambahkan bahwa kegiatan semacam ini sangat vital untuk memperkuat posisi Unilak di kancah global. Ia mempertegas peran E-STAR sebagai garda depan riset yang sejalan dengan visi universitas.
“Kami berharap E-STAR menjadi contoh bagi pusat riset lain di Unilak dalam membangun kemitraan global dan menghasilkan inovasi yang berdampak nyata bagi masyarakat dan lingkungan,” tutupnya.
(Mediacenter Riau/jep)